Ada banyak pepatah yang bisa jadi menginspirasi Anda dalam hidup. Saya juga begitu. Dari sekian banyak pepatah yang paling saya gemari maknanya, pepatah arab ini adalah salah satunya.
Tidak hanya membantu kita keluar dari ketakutan, pepatah ini juga membantu kita untuk melihat bahwa posisi setiap orang sejatinya sama, setara dan seimbang. Yang membedakan kita pada akhirnya adalah iman, akhlak dan takwanya.
Benar jika banyak orang yang melihat dari sisi status sosial, kekayaan dan lain sebagainya. Tapi umumnya yang melihat itu pasti sedang mengukur dirinya dengan orang lain, bukan mengukur dirinya sekarang dengan dirinya di masa lalu.Â
Maka, sebaiknya mulai kita alihkan fokus sukses kita dari membandingkan dengan orang lain menjadi membandingkan dengan diri kita sendiri di masa lalu, meskipun tetap boleh untuk menyemangati diri agar melakukan yang terbaik seperti tulisan saya sebelumnya tentang Iri Itu Baik.
Baiklah, mari kita lihat apa pepatah arab yang (Insya Allah) aka membuat Anda menjadi pribadi yang lebih bijak dalam hidup ini. Markililede (mari kita lihat lebih dekat)
Laa Takun Ratban Fatu'sara
Ini adalah penggalan pepatah yang pertama. Maknanya kira-kira begini. "Janganlah engkau menjadi orang yang lemah sehingga engkau akan diinjak oleh orang lain".
Lemah dalam makna yang luas. Kalau Anda lemah fisik, maka jangan kaget kalau ada orang yang akan mengganggu Anda, mempermainkan Anda dan semisalnya. Itulah kenapa, dulu, ketika kita anak-anak misalnya, kita sering melihat anak-anak yang diganggu oleh anak lain.Â
Umumnya, anak yang diganggu itu pasti lemah, minimal secara fisik. Seingat saya, seorang teman saya dulu juga sering diganggu oleh teman yang lain karena jarang olahraga dan seterusnya. Untuk itu, kuatkan dan latih fisik Anda kalau memang Anda merasa lemah agar tidak ada orang yang meremehkan dan "menginjak" Anda.
Lemah ekonominya. Ini juga berbahaya. Banyak orang yang lemah ekonominya dijadikan "bahan percobaan" dalam banyak hal. Hanya dengan diberikan sejumlah uang, maka orang yang lemah ekonominya dengan mudah memberikan apa yang dia punya, bahkan yang paling berharga sekalipun.Â
Solusinya? bekerjalah. Bekerja samalah dengan orang lain. Semangatlah dalam hidup agar Anda (minimal) tidak lemah dalam ekonomi, minimal bisa hidup layak (sesuai kemampuan kita) dengan keluarga kita masing-masing.