Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Filosofi Mendalam di Balik Pepatah "Yang Tengeut Me Eek Mata, Yang Jaga Me Eek Igo"

16 Juni 2021   21:28 Diperbarui: 17 Juni 2021   01:54 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah salah satu pepatah aceh favorit saya sejak kecil dulu. Kalimat indah ini sering kami dengar dalam kehidupan sehari-hari dan ibunda kamilah yang sering mengucapkannya.

Dulu, ya dulu, duluuu sekali, kami hanya menduga kalau kalimat indah ini hanya memiliki arti begitu saja. Tapi ternyata, makna yang terkandung di dalamnya jauh lebih dalam melebihi terjemahannya. Mari kita lihat lebih dalam maknanya.

Yang Tengeut Me Eek Mata

Arti sederhananya adalah, "orang yang tidur, pasti hanya mendapatkan tahi mata...". Ya, secara makna dan kenyataan ini benar adanya. Orang yang tidur, pasti sejatinya hanya menghasilkan tahi mata saja, tidak ada yang lain. Mungkin kalau mau kita tambahkan adalah mimpi-mimpi indah di dalamnya.

Tapi tahukah Anda makna yang lebih dalam dari kalimat bagian ini? Ya,  maksudnya adalah, kita sebagai manusia, hendaknya menyedikitkan tidur. Tidur itu penting, karena mata juga punya hak untuk tidur sebagaimana juga kaki, kepala dan anggota tubuh lainnya punya hak untuk rebahan dan tidur.

Tapi ketika itu Anda lakukan melebihi porsinya, maka tidak ada yang akan Anda hasilkan kecuali memproduksi tahi mata atau dengan kata lain sesuatu yang tidak begitu bermanfaat. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain?

Lalu pertanyaannya, bagaimana Anda bisa memberi manfaat yang banyak kepada orang lain sedangkan Anda lebih banyak tidurnya? Takperlu lah kita ambil contoh tokoh-tokoh besar dunia yang sedikit tidur, bahkan orangtua kitapun pasti lebih sedikit tidurnya dibanding kita.

Apa mereka tidak ingin tidur? Ingin. Tapi mereka tetap (sering) terbangun dari tidurnya karena mereka tahu ada anak-anaknya yang harus mereka perjuangkan mumpung mereka masih hidup.

Lalu pertanyaannya, mengapa kita tidak meniru semangat orang terdekat kita ini yang dari dulu kita saksikan kegigihannya setiap hari bersama kita? Pilihan ada di tangan Anda. 

Jadi, masihkah Anda ingin memperpanjang tidur Anda?

Yang Jaga Me Eek Igo

Makna secara harfiah potongan kalimat selanjutnya adalah "Siapa yang sering terjaga (tidak tidur), maka akan mendapatkan tahi gigi". Makna harfiahnya seringkali hal ini diucapkan ibunda kami pada saat ayah kami datang membawa makanan ke rumah, khususnya di waktu malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun