Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti (Lagi) Ledakan Tim "Dinamit" Denmark

9 Juni 2021   20:39 Diperbarui: 10 Juni 2021   05:56 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu, ketika ikut latihan di klub sepakbola semasa sekolah, posisi paporit saya adalah seorang kiper. Selain karena saya suka, postur yang lumayan tinggi dibanding anak-anak lainnya juga adalah bagian lain yang menjadi nilai lebih. Sederhananya, saya senang lompat ke kanan dan ke kiri semasa kecil dulu hingga senang menjadi seorang penjaga gawang.

Ketika ditanya, siapa yang menjadi kiper paporit saya waktu itu, maka saya dengan cepat menyebut nama Peter Schmeichel, mantan pemain Manchester United yang sampai saat ini masih disebut sebagai salah satu penjaga gawang terbaik yang pernah dimiliki United. Momen paporitnya tentu saja adalah pada tahun 1992 ketika Denmark juara Piala Eropa.

Menariknya, Denmark justru sebetulnya tidak lolos ke putaran final Piala Eropa 1992 waktu itu karena hanya menjadi runner-up di bawah Yugoslavia ketika kualifikasi. Setelah Yugoslavia "dikeluarkan" dari turnamen oleh UEFA karena terjadi perang saudara, maka Denmark yang mendapat durian runtuh menggantikan Yugoslavia.

Singkatnya, meski tidak diunggulkan dan hanya meraih hasil 1 kali imbang, 1 menang dan 1 kalah di fase grup, Denmark akhirnya sampai juga di partai puncak untuk menghadapi Jerman setelah sebelumnya menghempaskan Belanda, tim yang bertabur bintang seperti Frank Rijkaard, Dennis Bergkamp hingga Marco Van Basten. Singkatnya, di partai puncak Denmark bisa mengalahkan Jerman dan menjadi juara Eropa.

Menariknya, 29 tahun kemudian, Denmark hadir kembali dan kali ini diperkuat oleh anak Peter Schmeichel yaitu Kasper Schmeichel yang juga tidak kalah garang di bawah mistar gawang.

Lihatlah bagaimana dia berhasil menjaga gawangnya (Leicester City) tetap perawan dari serbuan pemain Chelsea di Final Piala FA beberapa waktu lalu. Kemapanan Kasper Schmeichel tentu tidak saja warisan ayahnya, tetapi juga buah kerja keras dan konsistensinya selama bertahun-tahun di level atas liga Inggris.

Sekarang, Denmark akan bersiap menghadapi sengitnya Piala Eropa edisi tahun ini. Berbekal uji coba terakhir berhasil menahan Jerman 1-1, tentu sangat dinantikan apakah Denmark akan kembali "meledak" seperti yang pernah mereka lakukan 29 tahun yang lalu.

Melihat nama-nama yang ada di Timnas Denmark, selain Schmeichel, ada nama-nama beken macam Andreas Christensen (Chelsea), Christian Eriksen (Inter Milan), Simon Kjaer (Milan), Martin Braithwaite (Barcelona) dan tentu saja "si tukang jegal" Pierre-Emile Højbjerg (Tottenham Hotspur). Dengan nama-nama ini, rasanya Denmark tidak akan terlalu sulit jika hanya untuk sekadar lolos dari grup B yang diisi oleh Belgia, Rusia dan Finlandia.

Praktis hanya Belgia yang lebih diunggulkan dari Denmark untuk menjadi juara di Grup ini. Tapi patut dicatat, pada gelaran EURO 1992 lalu juga Denmark keluar sebagai runner-up grup dan akhirnya berhasil menjadi juara Eropa. Tentu sangat menarik untuk menantikan kiprah tim dinamit Denmark di gelaran Piala Eropa tahun ini.

Meski bukan unggulan utama seperti Prancis, Inggris atau Portugal sebagai juara bertahan, rasanya Denmark akan kembali "meledak" di gelaran Piala Eropa tahun ini. Tidak percaya? Buktikan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun