Bukan saja karena alasan mudik dilarang, tapi memang harus diakui banyak orang yang memang karena satu dan beberapa alasan tetap harus masuk bekerja di hari lebaran, di mana banyak orang seharusnya libur pada saat itu.
Seorang rekan yang bekerja di sebuah pusat perbelanjaan pernah cerita, kalau dia sudah harus masuk bekerja di siang hari lebaran. Adalagi seorang rekan yang bekerja di sebuah supermarket yang juga harus bekerja di hari lebaran dan begitu seterusnya.
Apakah mereka mengeluh? saya tidak tahu pasti. Yang jelas mereka bercerita kalau itulah yang mereka rasakan ketika mereka bekerja. Mengeluh atau tidak, bisa saja hanya mereka yang paling tahu. Adapun kita, bisa jadi hanya sebatas menebak dan seterusnya.
Lalu pertanyaannya, apakah situasi seperti ini selalu menyedihkan untuk orang yang merasakannya? apakah masih ada yang bisa disyukuri untuk situasi orang yang tetap harus bekerja di hari yang justru hampir seluruh Indonesia berlibur?
Saya akan menjawab, Ya. Bahkan lebih dari ada. Banyak sekali hal yang harus disyukuri, bahkan ketika tetap masuk bekerja pada hari libur lebaran sekalipun. Minimal ada 3 alasan kenapa kita harus bersyukur bekerja di saat lebaran.
1. Bersyukur Karena Masih Bekerja
Sudah baca berita terbaru? ada berapa juta orangkah yang sudah tidak bekerja lagi di situasi saat ini? Kalau sudah tahu, apakah masih berani mengeluh, teman? bersyukurlah karena masih bekerja, bahkan meskipun harus masuk di hari lebaran seperti ini.
Di luar sana, ada jutaan orang yang juga ingin masuk bekerja di hari lebaran sekalipun, namun mereka tidak bisa melakukannya karena mereka baru saja diberhentikan oleh perusahaannya dan lain sebagainya.
Coba sesekali lihat ke bawah, jangan melulu ke atas. Hal ini penting agar muncul sikap syukur di dalam jiwa. Jadi, bersyukurlah bahkan jika Anda harus masuk bekerja di hari lebaran sekalipun.
2. Bersyukur Karena Masih Sehat
Anda tahu salah satu alasan bos Anda memilih Anda untuk lembur atau masuk bekerja? Ya, itu (minimal) karena Anda sehat. Seorang rekan saya yang sudah sakit, dalam sebuah kesempatan pernah bercerita kalau dia ingin sekali dipanggil atau dilibatkan untuk ikut lembur dalam banyak kesempatan karena memang butuh uang tambahan. Tapi apa yang terjadi? Bosnya tidak pernah melibatkannya dalam kegiatan lembur.
Alasannya sederhana, dia sudah sakit dan butuh istirahat. Jangankan lembur, bekerja normal untuk pekerjaan sehari-harinya saja teman tadi bercerita butuh alat bantu dan seterusnya.