Jika disebutkan Khulafaur Rasyidin, apa yang langsung terlintas di pikiran Anda? Ya, pasti 4 khalifah yang menjadi pemimpin setelah wafatnya baginda Rasul SAW. Mereka adalah Abu bakr, Umar, Utsman dan 'Ali bin abi thalib.
Sudahkah kita mengenal mereka? kenal mungkin tidak. Tapi sejarah kehebatan mereka rasanya belum ada tandingannya hingga saat ini. Mereka tidak hanya pribadi yang dikagumi oleh dunia, tapi syurga tertinggi dan terbaik juga sudah dijamin untuk mereka sebagai sahabat terbaik yang pernah dimiliki Rasulullah SAW.
Bagaimana Abu bakr rela digigir ular dan menahan sakit agar tidak membangunkan Rasul ketika singgah di gua tsur, meski akhirnya air matanya menetes dan membangunkan Rasul. Bagaimana Ali dengan gagah berani tidur di kasur Rasulullah yang merupakan target operasi pembunuhan malam hijrah, adalah sebagian kecil bagaimana perjuangan Sahabat Rasul ini terhadap agama dan baginda Rasul SAW.Â
Rasanya air mata kita mustahil tidak tumpah jika mendengar dan membaca kisah-kisah heroik dan mengagumkan para sahabat nabi ini, khususnya khulafaur rashidin yang empat ini. Â
Lalu pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana kita bisa "menghidupkan" dan meneladani kehidupan mereka di kehidupan saat ini? Hal ini yang akan kita coba kulik yaitu menghadirkan semangat mereka di kehidupan kita saat ini. Markililede (mari kita lihat lebih dekat) bagaimana caranya.
1. Â Abu Bakr - Orangtua yang bijak, sahabat sekaligus mertua Rasul
Di sebuah kampung, akan adem kalau ada orang yang dituakan. Coba perhatikan kampung Anda. Apakah ada orangtua yang dituakan di sana? kalau tidak ada, maka temukan orang itu. Di setiap daerah kita harus punya "abu bakr" agar kampung itu menjadi adem.
Jika akan meminta nasihat, maka cari orang itu. Jika meminta arahan dan pengalaman, cari orang itu dan begitu selanjutnya. Singkatnya, kampung akan adem kalau ada "abu bakr" di dalamnya. Temukan orang bijak dan dituakan di kampung Anda. Insya Allah akan baik untuk situasi kampung Anda.
2. Umar - Pemimpin Tegas Â
Sebuah kampung akan aman dan tentram kalau ada pemimpin yang seperti umar yaitu tegas. Dalam sejarah diceritakan, kalau akan membuat sebuah peraturan, malam harinya pasti Umar mengumpulkan keluarganya dulu untuk menyampaikan aturan yang akan diundangkan besok.
Kalimatnya sederhana, "kalau mau dipatuhi silakan, tidak mematuhi juga silakan. Tapi hukuman kalian (kalau melanggar) akan dua kali lipat karena keluarga umar"Â Begitu gambaran ketegasan Umar.
Nah, apakah ada di kampung kita orang seperti itu? kalau ada, pilih dan angkat dia jadi pemimpin. Maka itu akan baik untuk kampungmu dan pada akhirnya akan baik untuk negara kita.
3. Utsman - Punya Jiwa Wirausaha yang Hebat
Kita tentu tidak akan membahas lagi derajat keshalihan para sahabat ini. Kita pasti sudah khatam mendengar cerita tentang mereka. Tapi kita telisik hal yang cukup menonjol di utsman adalah jiwa wirausahanya yang sangat aduhai.
Kisah membeli sumur orang yahudi yang digunakan untuk kaum muslimin hanyalah sekelumit kisah dari kejelian Utsman dalam berpola pikir wirausaha untuk kepentingan umat islam.
Islam tidak hanya butuh para orator ulung untuk membangun masjid. Membangun masjid butuh semen, pasir, batu bata, seng dan lain sebagainya. Islam butuh Utsman-Ustman masa kini yang harus ditumbuhkan di negeri tercinta ini atau minimal di kampung kita.
Carilah para penyandang dana di kampung kita. Kalau ada, maka berkolaborasilah dengan mereka. Ingat, hampir seluruh agenda di dunia ini butuh anggaran dan lain sebagainya. Sebuah kampung akan aman dan cepat maju kalau didukung sokongan finansial yang mumpuni juga. Kita tidak bisa mengabaikan hal itu meski bukan yang utama.
4. 'Ali - Tokoh Muda yang Cerdas
Kampung punya tokoh yang dituakan, punya pemimpin yang tegas, punya pribadi yang berkonsep wirausaha, maka belum sempurna jika tidak ada calon penerus (tokoh muda) yang cerdas untuk mengeksekusi banyak ide-ide brilian.
Ya, di kampung kita perlu "Ali-Ali" yang baru. Cari dan temukan "Ali" ini di kampung kita masing-masing. Tokoh muda yang cerdas perlu kita tumbuhkembangkan. Jangan halangi anak muda yang ingin maju. Sebaliknya, dukung dan sokong mereka dengan apa yang kita bisa.
***
Jika di tempat kita berada ada gambaran 4 tokoh ini, maka jangan kaget kalau kampung dan daerah kita akan cepat maju dan berkembang. Ini adalah pelajaran dahsyat yang bisa kita ambil dari para khulafaur rasyidin untuk kita terapkan hari ini, di tempat kita masing-masing.
Coba resapi, kenapa kampung kita belum juga maju padahal sudah diduduki oleh 38 kades secara bergantian (misalnya)? Saya yakin sepertinya Anda sudah mulai menemukan jawabannya sekarang.
Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H