Banyak orang yang terlalu sering melihat "Kartini" di luar sana yang seolah-olah bisa mengubah dunia. Bagiku, ini adalah "kartini" paling hebat yang pernah ada dalam sejarah kehidupanku meski namanya bukanlah "kartini". Kalimat indah apapun takkan mampu melukiskan bagaimana Ibuku membesarkan kami semua.Â
Agama sebagai pondasi dalam menjalani hidup selalu ditekankannya. Fokusnya adalah agama. Setelah itu, terserah kami ingin menjadi apa. Suatu pendidikan yang Insya Allah akan aku wariskan ke keturunan selanjutnya.
Melihat "Kartini" ke luar itu baik, tapi melihat "Kartini" ke dalam dan menyaksikan orang-orang hebat di depan mata kita, itu jauh lebih berharga dan bernilai.
Tak mungkin ada istri yang menemaniku tanpa kehadiran "Kartini" hebat ini dalam hidupku. Ia mewariskan sikap dewasa ke anaknya (istriku), Sikap tegar, sikap pantang menyerah, keibuan dan ratusan sifat baik lainnya yang aku lihat secara nyata ada di istriku sekarang.
Tugasku menjadi "lebih mudah" untuk menjadi pembimbing anaknya, karena dasar dan pondasi itu sudah dibangun oleh "Kartini" hebat yang satu ini. Terima kasih, Mama.
"Kartini" ini adalah tulang rusukku. Kehadirannya selalu menguatkan. Ketenangannya selalu memberi kedamaian. Benarlah kata pepatah "Di balik seorang pria hebat dan sukses di luar sana, ada seorang wanita ikhlas dan hebat di belakangnya".
Dia dan aku selalu saling melengkapi dalam keterbatasan sebagai manusia. Saling mengasihi dalam cinta dan mencintai dalam kasih dan sayang. Terima kasih, beib, panggilanku sering menggodanya.