Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ini 3 Cara "Shining" Tanpa "Bluffing"

27 Februari 2021   09:54 Diperbarui: 28 Februari 2021   15:02 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mari pahami 3 cara shining tanpa bluffing (pixabay.com)

Selalu ada 2 cara dalam hidup yang bisa ditempuh seseorang dalam hal apapun. Cara baik atau sebaliknya. Pilihan ada di tangan kita. Yang perlu menjadi catatan adalah, sebaiknya kita janganlan menjadi "juri kepagian" terhadap suatu hal yang dilakukan oleh orang lain.

Contoh sederhana, ketika dulu pertama kali melamar pekerjaan, saya berhasil masuk ke tahap interview akhir yang hanya menyisakan 6 orang. Sebagai yang termuda dan nol pengalaman kerja, saya melihat 5 kandidat lain begitu percaya diri dengan "barang dagangannya" (CV) masing-masing, termasuk juga saya.

Sambil menunggu antrian masuk, saya berbincang dengan kandidat lain. Singkatnya, mereka saling menunjukkan CV nya masing-masing yang mentereng dengan berbagai posisi yang pernah didudukinya. Pendeknya, dalam hal CV, saya kalah KO.

Setelah selesai semua proses interview, sorenya langsung diumumkan siapa yang terpilih untuk menduduki jabatan supervisor di sebuah perusahaan yang cukup besar waktu itu.

Saya tentu akan berlapang dada apa pun keputusan sore itu. Anehnya, saya lolos dan diterima menjadi salah satu (dari 2 orang) yang diterima hari itu, meski pada akhirnya saya mohon maaf tidak bisa bergabung karena ada hal yang sangat penting yang tidak bisa saya tinggalkan dalam jangka waktu tertentu.

Sebelumnya, saya sempat bertanya ke salah satu interviewer hari itu, kenapa saya bisa diterima? padahal saya tidak punya CV mentereng seperti yang lainnya?

Nah, ini yang akan menjadi pembahasan kita kali ini, bagaimana caranya kita bisa tetap "shining" (terang dan bersinar) tanpa perlu melakukan "bluffing" (melebih-lebihkan/menyombong) dalam hal pekerjaan atau jabatan yang pernah kita duduki.

Markililede (Mari kita lihat lebih dekat) 3 caranya.

1. Tunjukkan Attitude

Ternyata, attitude kita selama dalam proses rekrutmen menjadi perhatian perekrut. Itu adalah jawaban dari interviewer yang akhirnya menerima saya waktu itu.

"Kami telah menyebar beberapa orang dari tim kami yang seolah-olah bergabung di dalam kelompok peserta tes sejak hari pertama. Kami meminta mereka melakukan banyak hal dan salah satu di antaranya adalah menginformasikan bagaimana attitude calon pekerja (dalam banyak aspek) selama proses berlangsung." Sambung interviewer tadi.

Saya langsung tertegun. Ternyata sudah sedemikian detail para perekrut itu melihat calon karyawannya lebih dekat. Itu bertahun-tahun yang lalu. Harusnya, sekarang sudah jauh lebih maju metode yang digunakan dalam menemukan orang-orang terbaik menjadi karyawan kita, meskipun cara ini masih bisa digunakan.

Poinnya adalah, jadilah versi dirimu yang terbaik di mana pun Anda berada. Jaga sikap, latih terus sikap yang baik dan selalu yakini kalau hal ini pada akhirnya yang akan menjadikanmu "shining" tanpa "bluffing" atau tanpa pengalaman sekalipun.

2. Banyak Baca

Kita memang tidak mudah menjadi ahli di banyak bidang, tapi minimal kita perlu tahu sedikit di bidang-bidang yang kita tidak ahlinya. Gunanya apa? sederhana. Ketika diajak bicara topik berbeda dengan latar belakang orang yang punya pengalaman berbeda, minimal kita bisa nyambung meski tidak mendalam.

Dan bagaimana cara mudah untuk mengetahui hal yang bukan keahlian kita? Cara sederhananya adalah dengan membaca. Jika Anda ahli hukum, maka tidak ada salahnya sesekali Anda membaca buku pertanian, apalagi pada saat yang sama Anda sedang membantu seorang klien yang berprofesi sebagai petani (misalnya).

Jika Anda seorang dokter, maka baik kalau Anda bisa mengetahui tentang produk perbankan dan asuransi dan begitu seterusnya. Intinya, banyaklah membaca. Jangan pernah habiskan harimu tanpa meningkatnya iman dan ilmu (dengan membaca).

3. Berenergi

Orang yang berenergi selalu terlihat perbedaannya dibanding orang lain. Bagaimana dia berjalan, bagaimana dia memulai hari, bagaimana memberikan ide dan lain sebagainya. Orang berenergi dalam aktivitasnya akan "shining" di mana pun dia berada.

Di sekolah, dia akan menonjol meski tidak harus selalu menjadi terpintar. Di kantor, dia akan terlihat berbeda meski tidak selalu menjadi yang terbaik. Ya, tingkatkan energi Anda dalam hal apa pun, maka Anda akan menjadi "shining" (bersinar dan bercahaya) melebihi dari siapa pun.

Tujuan Anda tentu saja bukanlah ingin lebih menonjolkan diri di banding orang lain, tapi dengan punya energi dalam setiap aktivitas Anda, maka pribadi Anda mau tidak mau akan lebih "terang" dibanding orang lain.

Jadi, tambahkanlah energi dalam setiap aktivitas yang akan Anda lakukan.

***

Menjadi Shining (bersinar) tidaklah perlu dengan cara bluffing atau sejenisnya. Kita hanya perlu menemukan cara-cara elegan untuk menjadi pribadi yang bersinar di mana pun kita berada.

Menjadi terang tidak selalu bermakna harus "menggelapkan" orang lain. Menjadi terang juga tidak ada kaitannya dengan melebihkan atau menyombongkan apa yang pernah kita capai.

Alam pasti akan merekam semua tindak-tanduk kita. Kalau itu baik, maka akan baik yang kembali meskipun tidak diumbar kepada banyak orang. Kalau itu buruk, maka itu juga akan kembali kepada kita tanpa diminta.

Fokus saja pada attitude, banyak belajar (membaca) dan jadilah pribadi yang berenergi, maka kita (Insya Allah) akan bisa menjadi pribadi yang shining di mana pun kita berada, dan tentu saja setelahnya kita akan menjadi pribadi yang baru.

Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Be the new you

TauRa
Rabbani Motivator

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun