Seorang teman di luar kota pernah bercerita kalau ia ingin membuka usaha laundri. Setelah lama dia bercerita, di akhir pembicaraan dia baru menyampaikan kalau calon rekan bisnisnya adalah teman SMA nya dulu yang diakuinya sudah sangat akrab dengannya.
Singkat cerita, mereka pun membuka usaha itu. Tiga bulan pertama adalah bulan madu bagi usaha mereka. Laris dan sesuai prediksi, usahanya cukup menjanjikan. Setelah itu, lama saya tidak mendengar kabar usaha teman saya tadi.
Ketika berkesempatan singgah lagi di kotanya beberapa bulan kemudian untuk sebuah agenda pelatihan, teman tadi bercerita kalau ternyata rekan bisnisnya baru saja "menipunya". Intinya, tidak ada bagi hasil lagi sesuai dengan kesepakatan awal, dan rekan bisnisnya, yang tidak lain adalah teman karibnya itu, raib entah ke mana dengan membawa sejumlah keuntungan yang seharusnya menjadi milik bersama.
Beberapa waktu kemudian, teman tadi bercerita kalau bisnisnya "gulung karpet" dan dia sudah "pecah-kongsi" dengan teman karibnya itu.
***
Ini mungkin hanyalah sekelumit kisah tentang hancurnya pertemanan yang sudah dirajut bertahun-tahun karena berbisnis bersama. Tentu banyak kisah sukses berbisnis bersama teman karib. Mungkin akan kita bahas di lain waktu. Tapi kali ini kita akan melihat dari sisi "kewaspadaan" nya dulu, sebelum kita melihat kisah-kisah sukses sahabat yang membangun bisnis bersama.
Nah, kalau begitu mari kita lihat apa alasan kita harus berhati-hati berbisnis dengan teman. Minimal ada 3 alasannya.
1. Mengenal Justru Menganggap Enteng
Ini adalah alasan pertama, minimal yang dirasakan teman saya tadi. Karena merasa sudah kenal lama, maka antarteman berpotensi menganggap enteng dalam urusan bisnis. Hal ini tentu saja termasuk dalam urusan uang dan seterusnya.
Banyak pertemanan yang memang tidak bisa membedakan kapan menjalankan roda bisnis dan kapan harus cair berteman. Mereka selalu memposisikan temannya dalam situasi yang sama. Menganggap enteng inilah yang kemudian bisa berakibat fatal, baik dalam bisnis maupun dalam pertemanan.
2. Hanya Sekadar Mengenal Secara Emosional, Tapi Tidak Tahu Kapasitasnya
Banyak orang yang hanya karena teman, sudah dikenal, lalu langsung diajak berbisnis. Padahal dia tidak tahu apa latar belakangnya, apa pengalamannya, pendidikannya dan seterusnya.
Dengan metode mengajak "bisnis buta" seperti ini, maka kita perlu hati-hati untuk membangun bisnis bersama teman. Ada seorang teman yang tidak punya pengalaman dan jiwa di penjualan, lalu diajak untuk menjual barang dagangan tertentu, lalu tidak laku, dan pemberi dagangan mulai marah kepada teman dekatnya tadi.Â
Ini adalah salah satu contoh dari ratusan contoh kenapa mengenali teman dari sisi kapasitas juga sangat penting sebelum mengajaknya bekerja sama. Hanya mengenal secara emosional adalah hal yang perlu dihindari, meskipun Anda sudah belasan tahun mengenalnya.
3. Karakter Teman (dan Kita) Bisa Berubah
Ada baiknya jika tetap memaksakan berbisnis dengan teman, tetap harus dibuat perjanjian hitam di atas putih secara jelas dan profesional. Ingat, teman kita yang baik itu bisa berubah, sebagaimana juga kita.
Ketika keuntungan usaha masih ratusan ribu atau jutaan, mungkin semuanya masih berjalan baik. Tapi ketika keuntungan usaha sudah masuk ke puluhan atau ratusan juta, maka seseorang bisa berubah pikiran dan lain sebagainya.
Itulah kenapa kita perlu mengamankan diri kita dan teman kita dari situasi rumit yang mungkin terjadi dengan perjanjian tertulis dan seterusnya. Kita perlu memastikan semuanya sesuai rel, apapun yang terjadi dalam bisnis. Ingat, setiap orang bisa berubah, apakah lebih baik atau sebaliknya, untuk itu Anda perlu mengamankan semuanya secara terang-benderang.
***
Apa yang Anda pikirkan sekarang? apakah masih mau berbisnis dengan teman atau sahabat Anda? Jangankan dengan mereka, dengan saudara kandungpun tetap saja punya potensi konflik dan seterusnya.
Pada akhirnya, yang tidak kalah penting dalam berbisnis atau membangun bisnis bersama teman dan seterusnya adalah mulai dengan niat baik, administrasi yang tertib dan profesional dalam menjalankan tugas.
Waspada itu harus. Tapi jangan sampai Anda tidak jadi berbisnis hanya karena terlalu takut untuk bekerja sama dengan teman, rekan atau pihak lainnya.
Semoga bermanfaat
Salam bahagia dan sehat selalu
Be The New You
TauRa
Rabbani Motivator
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H