Masih di lingkungan rumah saya. Para lansia yang sering dikunjungi oleh keluarganya, atau sering berkumpul bersama keluarganya, cenderung lebih bahagia di banding mereka yang banyak menghabiskan waktu sendirian di rumah.
Saya melihat begitu banyak senyum dan tawa di wajah tetangga saya tadi, terlebih jika anak dan cucunya datang bermain bersamanya. Suatu pagi ketika sedang lari pagi di sekitaran rumah, saya penah bertanya dengan beliau, "apa yang membuat kakek bahagia hingga usia sekarang..?" jawabnya sangat sederhana.
"Saya bisa mendorong (dengan kereta dorongan bayi) cucu seperti ini saja bukan main senangnya.." jawab beliau.
 Luar biasa. Itulah bahagia. Apa yang kita anggap biasa saja terkadang sangat membahagiakan bagi orang lain. Jadi, jika Anda ingin bahagia di usia lansia, maka tip kedua adalah jangan (terlalu banyak) menyendiri. Nikmati hari-hari tua Anda bersama keluarga tercinta, mumpung Anda masih bisa bertemu dan melihat mereka semua.
3. Lakukan Hobi
Lansia lain yang masih disekitaran rumah saya misalnya, sangat gemar dengan burung dan dia begitu bahagia setiap kali "bercengkrama" dengan burungnya.
Lansia lain ada yang sangat gemar membaca. Ada lagi yang gemar menyiram tanaman di halaman rumahnya dan lain sebagainya. Lakukanlah apapun itu hobi Anda. Tapi ingat, pastikan hobi itu cukup ringan untuk dapat Anda lakukan sebagai lansia.
Melakukan hobi juga akan menghilangkan pikiran negatif. Hal ini jauh lebih baik dibandingkan bengong dan tidak ada aktivitas. Jadi, lakukanlah hobi Anda dan nikmatilah dalam proses melakukan hobi itu.
***
Adalah benar kalau di usia senja, pastilah tenaga mulai lemah. Mata mulai mudah lelah, fisik tak seprima dulu dan lain sebagainya. Tapi semua hal itu tentu saja bukanlah alasan untuk tidak bahagia.
Usia sudah ada yang mengatur. Bukan tua yang menyebabkan orang meninggal. Bukan juga sakit yang menyebabkan orang duluan berpulang. Tapi semua adalah ketentuan sang Pencipta.Â
Jika kita sudah tahu kalau semuanya ada yang maha menentukan, lalu kenapa kita tidak menikmati setiap detik yang ada dengan bahagia? Pilihan ada di tangan kita.