Lalu, kenapa kita harus membanggakan pengalaman kita di depan orang lain? Mari kita renungkan bersama.
2. Pengalaman Masa Lalu Belum Tentu Relevan Masa Kini
Dulu, jika atasan datang dan menegur (memarahi) bawahannya, maka bawahan akan ketakutan (mungkin) dan akan mendengarkan semua arahan atasan dengan seksama.
Sekarang, jika atasan "memarahi" bawahan, maka dengan gampang beberapa saat kemudian si bawahan ini akan bawa surat resign dan pindah ke tempat lain atau memutuskan membuka start up.
Pengalaman masa lalu (itu baik) belum tentu sesuai dengan pendekatan masa kini. Perlu improvisasi dan inovasi. Itulah kenapa pengalaman itu tidak perlu kita banggakan karena dia belum tentu "sesuai" dengan zaman yang ada.
Jadi, jika punya pengalaman, jangan bangga dulu, karena belum tentu (bisa juga sesuai) relevan dengan situasi saat ini.
3. Banyak Pengalaman yang "Palsu"
Di dalam buku "Kekuatan dalam Memulai Hal Bodoh", Richie Norton menceritakan bagaimana suatu hari dia bertemu dengan Motivator papan atas dunia Steven Covey (Penulis buku mega best seller 7 Habits of Highly Effective People).
Richie saat itu adalah pembicara baru dan belum begitu terkenal. Singkatnya, Steven Covey meminta Richie untuk membantunya menjadi pembicara yang menghadirkan CEO-CEO dari 500 perusahaan terbesar di dunia.
Richie spontan kaget dan terkejut. Dia dengan rendah hati menolak permintaan Steven itu karena merasa belum punya cukup jam terbang dan pengalaman.
Steven Covey tertawa lalu menyampaikan sebuah kalimat yang sampai hari ini tidak bisa dilupakan oleh Richie. Steven berkata,
"Richie, pengalaman bukanlah suatu hal yang perlu dibesar-besarkan. Nyatanya, banyak orang yang mengaku berpengalaman 20 tahun, padahal dia hanya punya pengalaman 1 tahun yang diulang 20 kali"
Richie lalu sadar dan langsung menyetujui permintaan Steven Covey itu.