Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ingat, Tak Memberi Solusi Juga adalah "Solusi"

8 Desember 2020   13:04 Diperbarui: 8 Desember 2020   13:09 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setiap masalah pasti punya solusi, bahkan jika solusi belum ditemukan pun bisa jadi adalah "solusi" (pixabay.com)

"Ketika kau mencari solusi dan belum menemukannya, jangan-jangan kau telah menemukan solusi itu" (TauRa)

Seorang teman pernah bercerita bagaimana rumah tangganya yang runyam. Teman yang lain bercerita bagaimana karirnya yang tidak berjalan lancar. Dan selanjutnya ada yang curhat tentang usahanya yang belum maju meski sudah melakukan ini dan itu. Singkatnya, jadilah sesi kongkow singkat menjadi sesi curhat.

Lalu muncul pertanyaan sederhana, apakah mereka kesulitan karena situasi yang mereka hadapi belum menemukan solusi yang tepat? atau jangan-jangan mereka sudah punya solusi yang mereka tidak sadar ada di sekitar mereka? atau mungkinkah memang persoalan yang mereka hadapi itu tidak ada solusinya?

Ketika kita dihadapkan dengan situasi virus dan pandemi saat ini, lalu ada secercah harapan dengan ditemukannya vaksin sinovac yang belakangan sedang ramai di bahas, mungkin itu solusi.

Ketika ekonomi kita resesi, pemerintah melakukan langkah-langkah strategis yang diharapkan mampu mendongkrak perekonomian Indonesia, Mungkin juga itu solusi.

Ketika banyak usaha "berguguran" di tengah situasi pandemi ini, maka pemerintah memberikan insentif untuk pelaku UMKM, mungkin juga itu solusi. Ya, tentu saja "tidak mudah" menemukan solusi di tengah situasi yang juga tidak mudah. 

Tapi perlu diingat, kalau kemudian solusi itu harus selalu berkaitan dengan "uang" dan turunannya, maka solusi itu menjadi terkesan "mudah" dan tidak kreatif. 

Tetapi tentu saja tidak masalah, selama solusi itu (meskipun jangka pendek) bisa membantu banyak orang keluar dari situasi sulitnya. Meskipun tentu saja idealnya kita selalu berharap solusi yang kita temukan haruslah kreatif dan revolusioner.

Nah, menyambung cerita teman-teman saya di depan tadi, singkatnya mereka pada akhirnya meminta saya untuk memberikan solusi, lebih tepatnya pendapat terhadap situasi yang mereka hadapi, maka saya beberapa saat "enggan" memberikan mereka solusi.

Ketika mereka kembali mendesak untuk menanyakan tentang pendapat saya tentang hal ini, maka saya hanya membalasnya dengan senyuman. Saya tidak tahu apa yang ada di kepala mereka, hingga memang akhirnya saya mencoba memberikan sedikit view dari situasi yang sedang mereka hadapi. 

"Brader, terhadap masalah rumah tanggamu, maka merenunglah, karena aku tidak punya solusi (kali ini)" saya mengatakan ke teman yang rumah tangganya runyam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun