"Ketika kau mencari solusi dan belum menemukannya, jangan-jangan kau telah menemukan solusi itu" (TauRa)
Seorang teman pernah bercerita bagaimana rumah tangganya yang runyam. Teman yang lain bercerita bagaimana karirnya yang tidak berjalan lancar. Dan selanjutnya ada yang curhat tentang usahanya yang belum maju meski sudah melakukan ini dan itu. Singkatnya, jadilah sesi kongkow singkat menjadi sesi curhat.
Lalu muncul pertanyaan sederhana, apakah mereka kesulitan karena situasi yang mereka hadapi belum menemukan solusi yang tepat? atau jangan-jangan mereka sudah punya solusi yang mereka tidak sadar ada di sekitar mereka? atau mungkinkah memang persoalan yang mereka hadapi itu tidak ada solusinya?
Ketika kita dihadapkan dengan situasi virus dan pandemi saat ini, lalu ada secercah harapan dengan ditemukannya vaksin sinovac yang belakangan sedang ramai di bahas, mungkin itu solusi.
Ketika ekonomi kita resesi, pemerintah melakukan langkah-langkah strategis yang diharapkan mampu mendongkrak perekonomian Indonesia, Mungkin juga itu solusi.
Ketika banyak usaha "berguguran" di tengah situasi pandemi ini, maka pemerintah memberikan insentif untuk pelaku UMKM, mungkin juga itu solusi. Ya, tentu saja "tidak mudah" menemukan solusi di tengah situasi yang juga tidak mudah.Â
Tapi perlu diingat, kalau kemudian solusi itu harus selalu berkaitan dengan "uang" dan turunannya, maka solusi itu menjadi terkesan "mudah" dan tidak kreatif.Â
Tetapi tentu saja tidak masalah, selama solusi itu (meskipun jangka pendek) bisa membantu banyak orang keluar dari situasi sulitnya. Meskipun tentu saja idealnya kita selalu berharap solusi yang kita temukan haruslah kreatif dan revolusioner.
Nah, menyambung cerita teman-teman saya di depan tadi, singkatnya mereka pada akhirnya meminta saya untuk memberikan solusi, lebih tepatnya pendapat terhadap situasi yang mereka hadapi, maka saya beberapa saat "enggan" memberikan mereka solusi.
Ketika mereka kembali mendesak untuk menanyakan tentang pendapat saya tentang hal ini, maka saya hanya membalasnya dengan senyuman. Saya tidak tahu apa yang ada di kepala mereka, hingga memang akhirnya saya mencoba memberikan sedikit view dari situasi yang sedang mereka hadapi.Â
"Brader, terhadap masalah rumah tanggamu, maka merenunglah, karena aku tidak punya solusi (kali ini)" saya mengatakan ke teman yang rumah tangganya runyam.