Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ini 3 Rahasia agar Ayah Dikagumi Putrinya

24 Oktober 2020   08:39 Diperbarui: 25 Oktober 2020   05:50 1887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayah sedang bermain dengan putrinya (sumber: pexels/Tatiana Syrikova)

"Ibu akan sering menenangkan dalam situasi sulitmu dan itu membuatmu teduh dan nyaman. Sedangkan Ayah akan menguatkanmu dan mengajak melihat sisi lain dari masalahmu agar kau bangkit dan mencapai mimpimu" (TauRa)

Dalam acara launching buku pertama saya yang berjudul "The New You", tiba-tiba seorang tamu bertanya dalam sesi launching buku itu. Pertanyaannya cukup sederhana, namun tajam. Dia bertanya.

"Bagaimana Anda bisa menyelesaikan buku ini, yang semula Anda katakan cukup sulit dalam menyelesaikannya dengan alasan yang Anda sampaikan tadi?" 

Tanpa ragu. Saya langsung menunjuk orangtua saya, tepatnya ayah saya yang posisi duduknya tepat arah jam 12 saya berdiri.

"Beliau itu adalah orang yang menguatkan saya dan terus mendorong saya menyelesaikan buku ini" Jawab saya singkat.

Itu adalah gambaran sederhana bagaimana seorang ayah menguatkan anaknya (laki-laki). Lalu bagaimana hubungan seorang ayah dengan anak perempuannya?

Sedikit berbeda dan tentu saja itu yang akan kita kupas sedikit lebih dalam. Berikut adalah 3 rahasia agar ayah selalu punya hubungan yang hangat dengan putrinya.

1. Keteladanan

"Salah satu keberhasilan seorang ayah membangun hubungan dengan putrinya adalah ketika putrinya bertekad mencari pria pendamping hidupnya seperti pribadi ayahnya" (TauRa)

Saya selalu mengagumi keteladanan dibanding apapun. Keteladanan adalah kunci dasar membangun hubungan antara ayah dengan putrinya. Jika ayah bisa menunjukkan keteladanan dalam segala aspek, maka jangan kaget kalau hubungan dengan putrinya akan langgeng dan awet hingga akhir usia.

Keteladanan mudah diucapkan tapi butuh perjuangan untuk dilakukan. Karena anak ingatannya tajam, maka satu kesalahan kecil saja dari ayah bisa terus diingat oleh anak dan rentan untuk meruntuhkan keteladanan ayah. 

Kalau ini terjadi, tenanglah. Minta maaf saja dengan putri Anda. Anak perempuan cenderung lebih mudah memaafkan dibanding laki-laki. Akui kesalahan Anda, minta maaf dan masalah biasanya selesai, meski belum tentu dia melupakannya.

Kunci keteladanan tentu saja adalah menjaga diri dari perbuatan salah. Atau minimal berusaha sekuat tenaga untuk mencontohkan hanya yang benar kepada putri Anda.

Berat? Sudah pasti. Tidak mudah? Tentu saja. Tetapi tidak mustahil bisa dilakukan dan banyak yang sudah berhasil melakukannya. Aspek lain seperti komunikasi, menyayangi istri, dan sejenisnya tentu saja tidak pernah luput dari pengamatan seorang anak perempuan.

Intinya, contohkan keteladanan kepada putri Anda dan rasakan kehangatan dalam hubungan Anda bersama putri tercinta.

2. Sediakan Waktu

Salah satu tantangan umum seorang ayah tentu saja adalah waktunya yang minim dibandingkan seorang ibu. Alasannya terkadang cukup logis yaitu bekerja dan sejenisnya.

Kalau sudah tahu ini adalah tantangan seorang ayah, maka ketika Anda sebagai ayah sedang kosong dari pekerjaan Anda, atau sedang akhir pekan, maka luangkan waktu total Anda bersama putri tercinta.

Abaikan HP Anda dulu. Tinggalkan kesibukan Anda sejenak. Jika putri Anda masih kecil, ajak dia bermain dan cerita tentang kesehariannya dan tertawalah lepas bersamanya.

Jika sudah sekolah, ajak dia cerita siapa nama teman-temannya di sekolah. Jika sudah remaja, maka ajak curhat apa mata pelajaran favoritnya dan mungkin apa harapannya ke depan. Termasuk situasi apa yang sedang dihadapinya serta bagaimana hubungannya dengan teman-temannya.

Waktu ini sangat penting bagi hubungan ayah dan putrinya. Ketika Anda mulai mengabaikan waktu akhir pekan ini untuk tidak bercerita dan ngobrol dengan putri Anda, maka minggu depan, bulan depan, hingga tahun depan sudah menjadi sangat terlambat untuk memulai lagi membangun keakraban dengannya.

Jangan menunda, lakukan mulai malam akhir pekan ini juga jika waktu Anda tersedia untuk sekadar bercerita ringan dengan putri tercinta Anda.

3. Tegas dan Bijaksana

Salah satu aspek yang paling diperhatian seorang putri terhadap ayahnya adalah apakah ayahnya adalah orang yang tegas atau tidak. Siapa juga yang ingin punya ayah yang mencla-mencle? Tentu tidak ada.

Seorang ayah haruslah punya ketegasan dan lebih jauh punya kebijaksanaan. Kebijaksanaan memang butuh perjalanan waktu yang terkadang tidak sebentar. Itu butuh sebuah perjalanan pengalaman yang terkadang cukup panjang. Tetapi ketegasan adalah sikap yang bisa terus dipelajari.

Ketegasan dalam hal apa saja perlu dimiliki seorang ayah dan tidak jarang akan dicontoh oleh putrinya. Ketegasan dalam mengejar karier, memilih teman, hingga hal kecil lainnya pun terkadang sangat dikagumi oleh putri tercinta.

Dari kekaguman ini, tidak jarang terjadi diskusi-diskusi lanjutan antara ayah dan anak perempuannya, yang dari sana akan terbangun ikatan emosional yang lebih kuat. Pada akhirnya akan semakin mempererat hubungan ayah dan anak perempuannya.

***

Ini adalah 3 rahasia (minimal) yang saya amati dari lingkungan dan apa yang terjadi pada lingkungan terdekat saya untuk melanggengkan hubungan ayah dan putrinya. Tentu banyak hal lain yang mendukung tiga hal utama ini.

Tetapi dengan mempraktikkan 3 hal ini, maka jangan kaget kalau Anda akan semakin dekat dengan putri Anda dan saya tidak akan menanggung risiko yang baik ini.

Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

Salam
Be The New You

TauRa
Rabbani Motivator

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun