Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selamat Hari Batik Nasional

2 Oktober 2020   11:04 Diperbarui: 2 Oktober 2020   11:10 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batik Motif Keraton (sumber:alonabatik.com)

Hari ini, tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Pastinya banyak dari kita yang lupa, atau tidak ingat, atau memang tidak tahu atau memang tidak pernah tahu (semoga yang terakhir ini tidak terjadi).

Batik memang identik dengan Indonesia. Dengan segala macam keragaman corak dan motif, batik memang merupakan jenis busana yang sangat berwarna, meski terkadang hanya dengan coretan sederhana. Tetapi, sesederhananya batik, tetap lah dihasilkan dari usaha yang tidak sederhana dibelakangnya.

Jika kita sedikit melihat ke belakang bagaimana mulanya Hari Batik Nasional ditetapkan, adalah pada saat batik diakui pada sidang keempat Komite antarpemerintah tentang Warisan Budaya Tak benda yang diselenggarakan UNESCO di Abu Dhabi pada tanggal 2 Oktober 2009.

Kita tentu ingat, kalau pada sidang itu, batik resmi terdaftar sebagai  Karya Agung Budaya Lisan dan Tak benda Warisan Manusia di UNESCO yang juga mengakui keris dan wayang sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Tak benda Warisan Manusia.

Atas dasar pengakuan UNESCO inilah kemudian Pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional, karena bertepatan dengan tanggal dimana UNESCO mengakuinya secara Internasional. Hal ini tertuang dalam Kepres Nomor 33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional yang dikeluarkan oleh Presiden SBY.

Dengan perjuangan untuk menjadikan batik sebagai warisan yang diakui dunia ini, Pertanyaan selanjutnya tentu saja adalah, seberapa bangga kah kita dengan Batik? Apakah kita masih lebih bangga menggunakan setelah jas di banding menggunakan batik?

Pertanyaan ini tentu harus kita jawab dengan jujur di dalam diri kita masing-masing. Coba lihat kembali lemari baju kita, berapa banyak kah yang sudah bermotif batik? Kalau sudah banyak, kapan terakhir kali Anda menggunakannya? Silakan kita jawab masing-masing.

Batik di Indonesia sangat kaya dan beragam. Boleh lah kita sebut beberapa daerah dengan ciri khas batiknya seperti berikut :

1. Cirebon

Cirebon terkenal dengan motif batik Mega Mendung. Motif yang merupakan campuran antara Budaya Indonesia dengan Cina. Jika kita baca beberapa referensinya bermula dari Sunan Gunung Jadi yang menikah dengan Ratu Ong Tien dari Cina. Motifnya berbentuk seperti awan yang tentu saja sering kita lihat di deretan toko-toko batik di Cirebon dan sekitarannya.

2. Pekalongan

Pekalongan yang terletak di Jawa Tengah ini tentu saja adalah salah satu yang paling terkenal dalam hal batik. Motifnya yang paling terkenal adalah Motif Batik Tujuh Rupa.

Kalau kita perhatikan, motif ini sangat lekat dengan nuansa alam, sehingga sering kali kita lihat motif yang muncul adalah seputar gambar hewan dan tumbuhan. 

Motif batik tujuh rupa Pekalongan (sumber:tagar.id)
Motif batik tujuh rupa Pekalongan (sumber:tagar.id)

3. Solo

Motif batik di Solo yang paling sering kita jumpai tentu saja adalah Motif Parangkusumo. Motif-motifnya biasanya tersusun dengan garis-garis diagonal dengan motif api atau motif parang.

Motif ini banyak kita lihat sering di pakai oleh para pejabat publik, tetapi sekarang batik motif ini juga sudah banyak terjual hingga ke toko-toko batik kecil sekalipun dengan harga yang relatif terjangkau.

Motif batik parangkusumo (sumber:tumpi.id)
Motif batik parangkusumo (sumber:tumpi.id)

4. Yogyakarta

Kota batik satu ini tentu saja menjadi primadona para pemburu batik.  Salah satu motif batik yang paling terkenal adalah motif keraton. Motif batik keraton ini umumnya menggambarkan tentang kearifan, kebijaksanaan dan juga karisma raja-raja jawa.

Dulunya, batik jenis ini hanya boleh digunakan oleh warga keraton saja. Tetapi sekarang, di sepanjang jalan Malioboro pun kita bisa menemukan batik dengan motif ini dengan harga yang bervariasi.

Batik Motif Keraton (sumber:alonabatik.com)
Batik Motif Keraton (sumber:alonabatik.com)

5. Bali

Bali juga punya ciri khas batik yang dikenal dengan motif Buketan. Buketan ini berasal dari bahasa Prancis yang artinya seikat bunga. Motifnya umumnya bergambar bunga atau tanaman dengan hiasan kupu-kupu atau burung bangau.

Kain batik ini seringnya dipakai ketika sedang upacara adat atau ritual keagamaan. Namun pada saat ini, sudah cukup banyak dijual secara luas, bahkan tidak jarang bisa kita temukan dipasarkan di luar Bali.

Batik Motif Buketan (sumber:batikdan.blogspot.com)
Batik Motif Buketan (sumber:batikdan.blogspot.com)

Ini adalah sebagian kecil dari kayanya motif batik yang ada di Indonesia. Apakah hanya ini saja? tentu tidak. Ini hanya lah beberapa contoh saja. Penulis ketika ke Papua bahkan menemukan Batik Khas Papua dengan motif bergambar burung cendrawasih.

Batik yang dipakai adalah khas Papua dengan Motif Burung Cendrawasih (dokpri)
Batik yang dipakai adalah khas Papua dengan Motif Burung Cendrawasih (dokpri)

Pertanyaannya selanjutnya tentu saja adalah, seberapa bangga kah kita dengan kekayaan batik yang kita miliki? Kalau kita bangga, maka jangan sungkan untuk memakainya, bahkan di momen paling penting yang sedang atau akan kita alami. Karena batik bisa masuk ke semua agenda dan kegiatan yang ada, dengan tentu saja kita bisa memadupadankannya dengan sesuai.

Bangga lah dengan batik Indonesia!

Selamat Hari Batik Nasional.

Semoga bermanfaat

Salam

TauRa

Rabbani Motivator

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun