Pribadi yang dengan keramahannya mudah memikat bangsa lain untuk datang kemari, bukan pribadi yang gemar menyikat orang lain dengan alasan pembenaran pribadi dan golongan.
Cukuplah argumentasi dijawab dengan argumentasi. Surat dibalas dengan surat. Pesan singkat pun dibalas dengan pesan singkat. Tidak perlu harus membalas SMS dengan surat terbuka, atau membalas surat dengan video panjang lebar apalagi sampai (misalnya) Menghina Online secara berjamaah, yang terkadang justru tidak menyelesaikan masalah, tetapi justru memunculkan masalah baru.Â
Singkatnya, apa yang dilakukan diplomat kita terkait hal ini sudah sesuai porsi yang pas dan tentu saja sangat elegan. Dan pastinya kita wajib mengapresiasi hal itu.
Akhirnya, untuk menjadi pengingat kita bersama, sepertinya ilustrasi yang sering saya gunakan ini bisa menjadi pengingat kita bersama sebelum bertindak,
"Bukan kah kita hanya perlu "membunuh" semut dengan memites nya dengan ujung jari kita, daripada harus menggunakan telapak kaki untuk memijaknya? Bukan kah kita hanya perlu menggunakan pisau cukur untuk memotong kumis daripada menggunakan kapak untuk memotongnya? Kita hanya perlu menempatkan sesuatu sesuai dengan porsi dan fungsinya" (TauRa)
Semoga bermanfaat
Be The New You
TauRa
Rabbani Motivator dan Penulis Buku Motivasi "The New You"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H