Mengapa ada orang-orang yang kita kenal seolah-olah selalu dinaungi dengan keberuntungan? Mau sekolah, dapat sekolah bagus, beruntung. Mau Kerja, dapat kerjaan bagus, beruntung. Mau menikah, dapat istri/suami ideal, beruntung. Seolah-olah selalu dinaungi keberuntungan.Â
Di sisi lain, ada orang yang sepertinya lebih baik dari mereka, tetapi justru tidak mendapatkan kehidupan seperti yang mereka rasakan, Benarkan ini hanya keberuntungan belaka? Atau kah ada hal-hal yang membangun keberuntungan itu?
Pada dasarnya, semua hal yang terjadi di dunia ini tidak ada yang kebetulan dan kita sudah paham tentang hal itu.Â
Begitu juga dengan keberuntungan atau Lucky, tentu ada hal yang dilakukan berbeda oleh seorang yang sering beruntung dibanding mereka yang jarang merasakan keberuntungan.
Pada kesempatan kali ini, kita akan coba ulas apa yang menjadi prinsip-prinsip agar kita menjadi orang yang beruntung.
Prinsip 1 - Ciptakan Keberuntungan Itu
Profesor Richard Wiseman dalam bukunya "The Luck Factor" pernah melakukan sebuah eksperimen tentang bagaimana seseorang yang merasa beruntung dengan orang yang tidak.
Suatu hari, dia menyampaikan kepada 2 orang dan menggelari mereka di pagi hari dengan Gelar "beruntung" dan "Tidak beruntung".Â
Orang yang sudah digelari beruntung, lalu diminta masuk ke sebuah kafe dan di keset pintu masuk kafe itu sengaja diletakkan uang 5 Pounds. Orang pertama (beruntung), mengambil uang itu, dan langsung masuk antrian untuk membeli kopi di kafe itu.
Dalam antrian, dia melakukan pembicaraan yang menarik dengan pengunjung lain (yang sudah dirancang yaitu tim dari Richard Wiseman), hingga duduk dan melalui hari yang menyenangkan.
Orang kedua (tidak beruntung) juga diminta melakukan hal yang sama, tetapi anehnya dia melewatkan uang 5 Pounds di karpet depan dan hanya diam saja selama berada di kafe. Tidak ada interaksi dan wajahnya pun cemberut. Singkatnya, di akhir hari, dia menjelaskan kalau harinya tidak menyenangkan dan tidak beruntung.
Dari eksperimen ini, ternyata ditemukan kalau orang yang merasa dirinya akan beruntung dan selalu beruntung, cenderung akan melalui hari-hari yang demikian pula. Singkatnya, dia menciptakan keberuntungan yang sudah dipikirkannya itu, dan seringkali itu terjadi.