Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Selingkuh", Obat untuk Para Peniat Selingkuh

13 September 2020   18:09 Diperbarui: 13 September 2020   18:16 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"SELINGKUH" adalah solusi mencegah perselingkuhan (sumber:liputan6.com)

Perselingkuhan di Kantor hanyalah sebagian kecil dari situasi perselingkuhan yang mungkin terjadi di dalam kehidupan manusia. Setelah sebelumnya saya menguraikan apa saja yang mungkin hilang dari diri kita ketika melakukan perselingkuhan (harga diri dan seterusnya, Baca : Don't try this), maka kali ini saya ingin berbagi solusi untuk yang pernah berpikir selingkuh, atau yang akan berencana melaksanakan selingkuh dalam waktu dekat (Semoga kita terlindung dari hal ini, aamiin), maka saya ingin mengajak siapapun kita untuk "SELINGKUH" lah, dan semoga dengan hal itu akan bisa membebaskan Anda (siapapun) dari Perselingkuhan.

Singkatnya, "SELINGKUH" adalah solusi untuk mencegah perselingkuhan. Tidak perlu bingung, mari kita lihat lebih jauh.

SE-tia

Setia adalah kunci utama dari sebuah hubungan. Kesetiaan adalah tentang kepribadian dan jauh di dalamnya terdapat akhlak yang budiman. Orang yang mengedepankan sifat setia, maka sudah pasti mustahil akan melakukan penyelewengan, termasuk di tempat kerjanya.

pertanyaan sederhananya kemudian adalah, kapan seseorang itu bisa dikatakan setia? Apakah pada situasi normal, semua baik-baik saja dengan pasangan (misalnya), baru seseorang itu dikatakan setia? Tidak!. Kesetiaan baru akan teruji ketika godaan itu datang nyata dihadapan kita dan kita bisa menolaknya, maka itu baru dikatakan pribadi yang setia. 

Miliki lah kesetiaan kepada pasangan, terlebih kepada kebenaran, karena perselingkuhan tidak pernah dibenarkan dalam semua aspeknya, dengan segala macam alasannya. Ini adalah kunci yang pertama.

LIN-dungi Martabat Diri

Membangun citra diri dan karir, umumnya perlu dilakukan bertahun-tahun bahkan tidak jarang puluhan tahun. Tetapi untuk menghancurkan itu semua, hanya dibutuhkan 5 sampai 10 menit, dan itu semua akan lenyap. Salah satu cara yang paling mudah menghancurkannya adalah dengan perselingkuhan.

Untuk itu, lindungi martabat diri kita dengan cara tidak melakukan selingkuh dan tetap setia kepada kebenaran dan pasangan masing-masing, bahkan ketika peluang melakukannya besar. Jangan ganti kenikmatan sesaat dengan kehancuran martabat dan reputasi yang sudah kau bangun bertahun-tahun lamanya. Camkan hal itu dengan baik.

G-agalkan semua peluang ke arah sana

Jika ada yang mengajakmu nonton bioskop berdua, apalagi rekan kerja di kantormu, tolak, atau ajak teman-teman yang lain. Jika ada yang ingin curhat tentang suaminya atau istrinya padamu (lawan jenismu), tolak, kecuali ada teman lainnya yang ikut hadir. Kalau dia tetap memaksa, maka lakukan via telepon dan tidak berjumpa dan sampaikan pada pasanganmu kalau si A sedang butuh teman curhat. Terbuka saja dengan pasanganmu.

Kalau pasanganmu merasa tidak nyaman, maka sampaikan apa adanya. "Maaf, saya turut sedih dengan situasimu, tetapi saya khawatir akan terjadi fitnah dan seterusnya di antara kita, bla bla bla....."sampaikan secara jelas, kalau Anda tidak bisa lagi menjadi teman curhatnya karena Anda juga punya pasangan.

Singkatnya, semua celah untuk peluang selingkuh, tutup rapat-rapat. Karena banyak sekali kasus yang bermula dari rapat berdua, menjadi rapet bersama. Dari mulai curhat berdua, jadi cinta bersama dan seterusnya.

K-eluarga Harmonis adalah Benteng Perselingkuhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun