Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Street Intelligent (Part 3): Situasi dalam Kehidupan

12 September 2020   07:56 Diperbarui: 12 September 2020   07:56 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Man Yazdad 'Ilman Wa lam Yazdad Hudan, Falam Yazdad 'Indallaahi Illa Bu'dan" (Hadits Nabi Muhammad SAW)

yang artinya: " Barang siapa bertambah ilmunya, Tetapi tidak bertambah kedekatannya kepada Allah, maka sesungguhnya tidak ada yang bertambah pada dirinya kecuali (ilmu itu) akan semakin menjauhkannya dari Allah SWT."

Saya sengaja membuka tulisan kali ini dengan sebuah Hadits tentang ilmu ini, untuk menepuk bahu sendiri dan Anda sekalian (bagi yang merasa tertepuk, bagi yang tidak merasa, ya sudah), bahwa sudah terlalu banyak kita membaca dan menulis, tetapi sejauh mana sudah peningkatan kedekatan kita kepada sang Pencipta? kalau meningkat, bagus. Kalau tidak, hati-hati! jangan-jangan (semoga tidak) kita termasuk golongan seperti yang disampaikan Nabi di atas, tentu kita berlindung dan berdoa agar tidak demikian, Aamiin.

Oke, mari kita mulai. Pada dua tulisan sebelumnya yang membahas tentang kecerdasan jalanan, saya telah memaparkan apa bedanya kecerdasan buku dan kecerdasan jalanan (baca : Kecerdasan Jalanan 1) dan apa 3 kunci dalam melatih kecerdasan jalanan kita (baca : 3 kunci kecerdasan jalanan), maka kali ini mari kita lihat beberapa situasi yang semoga bisa semakin membuat kita paham bagaimana menggunakan kecerdasan jalanan yang efektif.

Sebelum masuk ke sana, perlu saya sampaikan, kalau memang tulisan-tulisan saya banyak yang sengaja dibuat runut dan berseri bukan tanpa sebab, karena saya ingin mengajak kita untuk mempunyai struktur berpikir yang sistematis (sekali-kali), persis seperti materi training yang biasa kami bawakan (ada alirannya), sehingga Insya Allah beruntunglah yang mengikuti untuk membacanya secara runut, karena dengan kata lain dia sudah "ikut pelatihan" untuk satu modul tertentu (semoga bermanfaat). 

Anyway, mari kita lihat sebuah situasi.

Situasi 1

Anda berada di sebuah mobil Ferrari yang hanya untuk 2 penumpang dan situasi sedang hujan lebat. Ketika lewat di halte bis, Anda melihat ada seorang nenek yang sakit parah sedang menunggu angkutan untuk ke rumah sakit, seorang sahabat karib Anda (laki-laki) dan seorang wanita yang Anda idamkan selama ini dan dia pun (ternyata) mengidamkan Anda dan Anda juga sudah lama mencari dia karena akan mengatakan cinta Anda kepadanya.

Lalu, apa yang akan Anda lakukan? siapa yang akan Anda tumpangi di mobil Anda untuk situasi ini, yang mana hanya muat 1 orang?

Jangan baca tulisan di bawah dulu sebelum Anda menjawabnya sendiri !

Kalau sudah Anda jawab, mari kita coba lihat jawabannya.

Jawaban Kecerdasan Buku 

Semua orang yang menjawab dengan kecerdasan buku, tentu akan mengatakan kalau Anda pasti akan menumpangi nenek yang sakit itu untuk di bawa dulu ke rumah sakit. Saya pernah menanyakan hal ini dalam sebuah kelas pelatihan saya yang berisi 35 orang dan semuanya menjawab sama, yaitu membantu si nenek yang sedang sangat butuh pertolongan ke rumah sakit.

Ada yang salah dengan jawaban ini? tentu tidak. karena ini adalah jawaban kecerdasan buku yang selama ini kita ketahui dan tentu saja ini sangat baik. Lalu bagaimana kalau kita menggunakan kecerdasan jalanan? sabar. Sampai disini sepakat ya kalau jawaban "ideal" kita adalah yang begini. Kalau sudah, mari kita jawab dengan kecerdasan jalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun