3 "Baru" untuk Menyambut Tahun Baru Islam 2020

Tahun akan selalu berganti setiap tahun meskipun kita belum tentu akan tetap ada di tahun selanjutnya. Tahun Baru Islam 2020 kali ini terasa berbeda karena hanya beberapa hari dari perayaan ulang tahun Negara Republik Indonesia. Tentu ada semangat yang berkobar terselip di perayaan tahun baru Islam tahun ini dan tentu saja itu adalah hal yang positif.

Menyambut tahun baru, tentu baik jika menyikapinya juga dengan sesuatu yang baru di tahun yang baru ini. Ada 3 baru yang perlu kita lakukan di tahun 1442 H ini, yang semoga jika kita lakukan dengan baik, maka kita akan bisa bertahan ditengah situasi yang tidak mudah seperti sekarang ini.

1. Mindset Baru

Di dalam buku "Mindset" yang ditulis oleh Carol Dweck, dikatakan kalau orang yang memiliki mindset yang bertumbuh (growth mindset), dia akan melihat suatu masalah tidak mungkin akan bertahan selamanya. Orang ini melihat kalau masalah itu adalah sesuatu yang sifatnya sementara, untuk itu dia tidak pernah takut dengan masalah.

Nah, melihat situasi yang terjadi sekarang ini di tengah pandemi, orang yang memiliki "mindset bertumbuh"ini, meyakini kalau pasti ada solusi dari setiap situasi. Dia tidak berhenti berusaha, menemukan solusi dari kondisi yang ada. Dan percayalah, pasti ada solusi dari situasi seberat apapun.

Kalau sebelumnya kita memiliki mindset yang buruk terhadap situasi yang ada, khawatir dengan keadaan yang terjadi, maka Tahun Baru Islam 2020 ini adalah momentum yang tepat bagi kita untuk mengubah mindset kita menjadi mindset betumbuh yang (Insya Allah) akan membantu kita keluar dari situasi yang tidak mudah ini.

2. Semangat Baru

Kombinasi antara Tahun Baru Islam 2020 dan HUT 75 RI adalah kombinasi yang luar biasa dan tidak boleh kita sia-siakan. Setelah mindset yang baru, maka kita perlu memasukkan di dalam mindset yang baru itu semangat yang membara untuk berubah sesuai dengan semangat 45 yang dicontohkan oleh para pejuang bangsa.

Semangat adalah modal dasar untuk bergerak maju. Jika mindset adalah sumbu, maka semangat adalah apinya. Biarkan api itu membakar sumbu-sumbu yang ada agar menghidupkan suasana yang nyaris mati, menumbuhkan motivasi yang sempat terhenti dan memutar roda kehidupan yang hampir kehilangan arah.

Semangat ini tidak harus mengenal usia, warna kulit dan sebagainya, tetapi semangat ini bersumber dari dalam jiwa yang bisa dikobarkan oleh setiap kita. Mulailah apa saja yang kita rencanakan dengan semangat yang tinggi. 

Jangan biarkan situasi mengalahkan kita. Kitalah yang harus mengendalikan situasi, bukan dia yang mengalahkan dan mengendalikan kita, setuju..? Semangat..!

3. Moral Baru

Stop! cukup sudah mempertontonkan apa yang tidak baik untuk diri kita, keluarga kita, apalagi untuk bangsa kita. Hal-hal buruk yang sudah pernah kita lakukan ayo kita hentikan.