Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Waspada! Ini Penyakit "Cancer" Kehidupan

1 Agustus 2020   07:11 Diperbarui: 1 Agustus 2020   07:09 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Waspada penyakit "cancer" dalam diri kita. Sumber gambar: selectscience.net

Kanker atau Cancer adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Ketika dia muncul (semoga kita selalu sehat dan dilindungi oleh Allah), maka banyak yang sudah merasa hidup nya tidak akan lama lagi (padahal banyak juga yang sembuh, lho..).

Jika penyakit yang menyerang fisik saja banyak yang begitu takutnya, bagaimana jika ternyata banyak orang diantara kita yang justru "memelihara cancer" dalam hidupnya dan dia telihat tenang-tenang saja. Padahal, semakin lama dia tidak menyadari penyakit "Cancer" dalam dirinya itu, maka bisa berakibat cukup serius dalam menjalani hidup ini. Berikut adalah "Cancer" dalam kehidupan.

1. Complaining (Mengeluh)

Kenapa hari ini panas sekali? Oke, sekarang diberikan hujan oleh Allah. Muncul lagi komplain, kenapa hujannya lebat banget ya..? Oke, terus diberikan udara yang sedang, tidak panas dan tidak hujan. Muncul lagi komplain, Kenapa terlalu "sendu" ya hari ini?, dan begitu selanjutnya ada jutaan komplain yang mungkin pernah keluar dari mulut kita. 

Tidak ada orang yang senang bergaul dengan orang yang selalu komplain. Penyakit ini terkesan sepele, tetapi akan terus menggerogoti kehidupan kita dan pada akhirnya kita akan kehilangan rasa manisnya hidup. Mulai sekarang, STOP KOMPLAIN ! Nikmati dan syukuri saja apa sudah diberikan oleh Allah kepada kita. Nikmati, syukuri dan yakini kalau dengan beryukur, maka akan ditambah nikmat kita oleh Sang Maha Pemberi nikmat dan karunia.

2. Comparing (Membandingkan)

Kenapa dia lebih sukses dari saya? kenapa dia lebih tinggi pangkatnya dari saya? kenapa dia punya rumah lebih besar dari saya? kenapa anaknya lebih sukses dari saya? dan jutaan perbandingan lain yang sering dilakukan orang.

Hallooo! Apakah kita tidak tahu kalau di balik rumah yang mewah juga (bisa jadi) ada masalah yang "mewah", di balik sukses nya saat ini (bisa jadi) ada banyak tangisan dan "jeritan tengah malam" mengadu kepada Sang Maha Pencipta? kita terlalu sederhana membandingkan situasi kita dengan orang lain. Tidak sesederhana itu, teman ! Antara perjuangan dan hasih umumnya akan berjalan beriringan (meskipun tidak selalu). Jika tetap ingin membandingkan, maka simak baik-baik kata bijak berikut :

"Perbandingan terbaik adalah membandingkan dirimu saat ini dengan dirimu 10 tahun yang lalu"

Jika hari ini situasi mu lebih baik dari 10 tahun lalu, maka yakin lah kalau kau sudah melangkah maju dan berhasil untuk ukuran mu. Membandingkan dirimu dengan orang lain adalah perbandingan keliru dan tidak akan pernah selesai dan sering berakhir dengan kekecewaan, Jadi, mulai sekarang, STOP Membandingkan ! (kecuali dengan dirimu sendiri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun