Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menabur Iman, Menuai Rahman: Perspektif Investasi Anak

26 Juli 2020   15:07 Diperbarui: 26 Juli 2020   14:55 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Anak Sebagai Investasi Akhirat/quizizz.com

Investasi pada anak sama dengan Investasi pada akhirat. Itu lah pembahasan yang coba kita ulas pada tulisan kali ini. Dengan analogi terbalik, maka tidak berinvestasi pada anak = tidak berinvestasi pada akhirat (bisa-bisa sengsara di akhirat). Lalu apa dan dalam bentuk apa saja kita harus menanamkan investasi untuk anak kita..?

1. Investasi Iman

Ini adalah investasi utama orang tua kepada anaknya. Dengan menanamkan rasa Iman kepada sang Pencipta, maka anak punya pegangan dalam hidup nya. orang yang punya pegangan dalam hidup tidak gampang gamang dan dipengaruhi oleh lingkungan. Dia akan punya pendirian tegas dan jelas, mana yang hitam dan mana yang putih. 

Investasi ini adalah investasi yang perlu ditanamkan bahkan sejak didalam kandungan hingga seterusnya. Kuatkan investasi ini, maka jika pun si anak besar menjadi dokter, maka dia akan jadi dokter yang beriman. Jadi pengusaha, pengusaha yang beriman dan bahkan jadi presiden pun akan jadi presiden yang beriman. Investasi ini yang terbaik, karena akan membuat orang tua untung besar di akhirat kelak.

2. Investasi Akhlak

Di dalam buku "The New You" yang ditulis oleh Taufik Rachman dikatakan bahwa : 

"Cara paling mudah untuk mempengaruhi orang lain adalah dengan memberi contoh"

Banyak orang yang melarang anaknya merokok (misalnya), tetapi si Bapak masih konsisten merokok, maka hal ini cenderung tidak terlalu bermanfaat dan mengubah sikap si anak. Tetapi contoh kan saja kalau ini yang boleh dilakukan dan ini tidak boleh dilakukan, maka yakin lah, kalau anak akan mengikuti apa yang orang tuanya lakukan. 

Jadi lah contoh yang baik dan anak kita pun akan dengan mudah mengikutinya. Ingat baik-baik kalau salah satu sifat anak itu adalah "Hubbut Taqliid" yang artinya adalah Meniru apa yang dilihat dan didengarnya. Jadi, kita contohkan dan kita perdengarkan saja kata-kata yang baik maka yakin lah kalau anak kita pun akan mengikuti hal yang baik. Investasi ini juga akan menguntungkan orang tua di akhirat kelak.

3. Investasi Waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun