Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Limit" Kejujuran

18 Juli 2020   14:35 Diperbarui: 18 Juli 2020   14:30 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang Perampok bank sedang lari tunggang-langgang dari kejaran polisi. Karena kebingungan, akhirnya dia memutuskan masuk ke dalam sebuah rumah untuk bersembunyi, di sebuah rumah warga yang memang cukup sepi dan berharap kalau polisi tidak tahu keberadaannya. 

Tanpa dia sadar, rumah itu adalah milik seorang bijak yang cukup terkenal keshalehannya di kampung itu. Setelah bersembunyi beberapa waktu, akhirnya tanpa sengaja orang bijak tadi menemukan bahwa ada seseorang yang tidak dikenal masuk ke dalam rumah nya dan sontak dia terkejut.

Sebelum sempat orang bijak itu berteriak, si Perampok yang sudah ketangkap basah dan sedang membawa uang yang sangat banyak mulai mencoba melakukan "negosiasi" keberuntungan dengan orang bijak tadi. dia mencoba melakukan penawaran agar orang bijak tadi tidak meneriakinya dan membiarkannya bersembunyi.

"Hai Bapak tua, tolong jangan berteriak ! kalau kau membiarkan saya tetap disini bersembunyi, saya akan memberikanmu Rp. 25 juta..!" kata perampok kepada orang bijak itu.

"Pergi kau dari sini..!"kata si orang bijak tegas.

"kalau begitu 75 juta Pak..!" timpal si perampok itu lagi coba menggoda si orang bijak.

"Sekali lagi saya bilang, Keluar kau dari rumah saya..!" kata orang bijak dengan suara lebih keras..!

"Ya sudah Pak tua, kalau begitu Rp 150 juta..! dan ini penawaran saya terakhir..! goda si perampok ke bapak tua itu.

Seketika orang bijak itu langsung mengambil tongkatnya dan hendak memukul peampok tadi dan berteriak untuk terakhir kalinya dan berkata :

"Keluar kau dari rumahku sekarang...! karena kau sudah sangat dekat dengan "limitku"..!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun