Mohon tunggu...
Takhul Bakhtiar
Takhul Bakhtiar Mohon Tunggu... Penulis - Freelance

Tulisan Sederhana

Selanjutnya

Tutup

Trip

Dari Golden Sunrise hingga Embun Salju di Dieng

5 Agustus 2020   12:19 Diperbarui: 5 Agustus 2020   12:52 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : virday.com

Dataran Tinggi Dieng sering dikenal dengan Dieng merupakan salah satu tempat wisata yang masuk dalam wilayah Wonosobo dan Banjarnegara Jawa Tengah.  Dataran Tinggi Dieng merupakan daerah vulkanik  yang masih aktif di Jawa Tengah. Menurut masyarakat sekitar, Dieng menjadi tempat para dewa bersemayam. 

Daerah vulkanik di kawasan dieng menyebabkan banyak terbentuknya kawah-kawah vulkanik  seperti Kawah Candradimuka, Kawah Sikidang dan masih banyak lagi.  Disana juga ada danau atau masyarakat setempat menyebutnya telaga yang terkenal seperti Telaga Warna dan Telaga Pengilon. Karena daerah ini merupakan dataran tinggi Kalian juga bisa melihat sunrise di Bukit Sikunir. 

Bukit Sikunir adalah puncak yang terkenal untuk menikmati  sunrise dengan warna yang keemasan sehingga  mendapatkan julukan Golden Sunrise. 

Namun kalau kalian ingin melihat keindahan Golden Sunrise Sikunir  kalian harus datang dini hari sekitar pukul jam 3 sampai 4 pagi. Perjalanan pendakian pun memerlukan waktu sekitar 45 menit untuk sampai di puncak.

Setelah kalian mencapai puncak cari tempat yang nyaman dan aman untuk menunggu matahari terbit. Matahari biasanya muncul sekitar jam 5 sampai jam 6 pagi. Itulah waktu yang tepat untuk melihat Golden Sunrise. 

Setelah menikmati keindahan Golden Sunrise, kalian juga dapat menikmati wisata sejarah seperti Candi Arjuna, Dieng Plateau Theater hingga kawah-kawah yang ada disana. Kalian harus berhati-hati ketika hendak mengunjungi kawah, karena kawah disana kebanyakan berpotensi gas beracun.

Sumber Gambar : virday.com
Sumber Gambar : virday.com
Akhir-akhir ini , Dataran Tinggi Dieng ditutupi embun yang membeku sehingga terlihat seperti salju. Salju yang dimaksud sebetulnya embun yang membeku menjadi es. 

Hampir setiap tahun warga setempat mengalamai fenomena ini, masyarakat sekitar menyebutnya dengan Embun Upas. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke tempat yang seakan-akan  mirip dengan Benua Biru. 

Anda ketika berkunjung kesini juga harus siap untuk kedinginan, karena pada bulan Juni hingga Agustus suhu dikawasan ini bisa mendekati nol derajat bahkan bisa minus. Tak heran kalau banyak didaerah ini menjadi membeku menjadi es. Apa Anda tertarik kesana? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun