Menantikan Kelahiran dalam Semangat Ekologis.
Natal merupakan momentum penting yang terjadi di seluruh dunia. Makna natal tahun 2022 membawa kita pada proses refleksi diri agar mampu melihat apa yang terjadi di sekeliling kita sebagai makhluk ciptaan-Nya.
Perayaan natal juga menjadi momentum untuk kembali merenungkan kehadiran manusia sebagai penjaga lingkungan. Menghayati Natal berarti peduli terhadap keberlangsungan lingkungan di bumi yang hanya satu ini. Sebagai ciptaan-Nya kita diberikan tugas dan tanggungjawab menjaga segalanya.Â
Melalui Ensiklik Laudato Si', Paus Fransiskus mengajak semua orang yang berkehendak baik untuk menjaga bumi, yang merupakan rumah bersama. Untuk waktu yang lama hingga kini, rumah yang menampung kita ini menderita sebagai akibat dari luka yang kita sebabkan oleh sikap predator kita, yang membuat kita merasa bahwa kita adalah penguasa planet ini dan sumber dayanya, dan memberikan wewenang kepada kita untuk menggunakan barang-barang tersebut secara tidak bertanggung jawab. Tuhan telah mempersembahkannya kepada kita.Â
Saat ini, luka-luka ini menampakkan diri secara dramatis dalam krisis ekologi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang mempengaruhi tanah, udara, air dan secara umum, ekosistem tempat manusia hidup.
Pesan moral ini mengajak kita semua agar senantiasa menjaga bumi yang kita tempati bersama. Krisis demi krisis yang terjadi selama ini adalah buah dari kegagalan manusia menjaga maha karya Tuhan saat ini. Tanpa kita sadari sikap dan perilaku kita terhadap bumi telah mengakibatkan berbagai bencana. Inilah mengapa momentum natal saat ini kita perlu merenung makna "kelahiran baru dalam semangat ekologis". Kelahiran baru dalam semangat ekologis mengarahkan masing-masing pribadi untuk mengalami bahwa bumi sebagai rumah bersama butuh perhatian demi pemulihannya.
Menjadi pribadi yang kuat
Suka cita Natal menuntun kita pada arah dan tujuan yang mampu merubah diri kita sendiri untuk peduli terhadap sesama dan lingkungan. Itulah mengapa natal bukan saja dimaknai dalam ruang-ruang perayaan namun jauh dari itu makna natal sebagai wujud kelahiran baru khususnya dalam menjaga ciptaan-Nya.
Kita telah melewati berbagai situasi di masa pandemi covid-19 yang membuat kita goyah dan kehilangan arah. Namun, sebagai manusia yang memiliki iman kita dituntut untuk senantiasa sabar dan terus melakukan hal baik.
Sukacita natal menawarkan kesempatan kepada komunitas perjuangan untuk melakukan perubahan atau transformasi diri secara lebih baik dan mendalam tanpa kehilangan sifat khas dan unik dari masing-masing komunitas. Dalam konteks ini, jalan lain untuk merawat kehidupan adalah perwujudan dari transformasi diri. Seperti para majus yang mengambil jalan lain setelah bertemu dengan Kristus, komunitas perjuangan pun perlu menempuh jalan lain sebagai pola pendekatan yang kreatif dalam menghadapi berbagai masalah krisis ekologis.
Dalam menghadapi krisis ekologis secara global kita perlu melakukan terobosan yang baru seperti bagaimana mengambil jalan lain untuk keluar dari masalah yang terus menghantui kita. Tentu usaha pemulihan diri, pola pikir, dan perilaku harus dimulai dari lingkungan keluarga.