Mohon tunggu...
deddy Febrianto Holo
deddy Febrianto Holo Mohon Tunggu... Relawan - Semangat baru

Rasa memiliki adalah perlindungan alam yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Nature

G20 dan Krisis Iklim "Tolak Solusi Palsu"

9 November 2022   13:21 Diperbarui: 9 November 2022   13:24 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

G20 dan Krisis iklim
#LawanSolusiPalsu

Tahun 2022 akan diselenggarakan G20 yang berlokasi di Pulau Bali. Salah satu agenda besar dalam G20 nanti adalah terkait dengan transisi energi berkelanjutan yang selama ini di gadang-gadang oleh pemerintah bagaimana menggunakan energi bersih melawan energi kotor batu bara. Namun, situasi hari ini tidak sesuai dengan agenda besar para pemimpin dunia untuk benar-benar berkomitmen menekan laju perubahan iklim.

Pasalnya negara-negara maju sebagai negara yang berkontribusi merusak lingkungan  lewat berbagai kegiatan industry di negara berkembang justru masih melakukan ekspansi pengerukan SDA yang berdampak pada krisis iklim. Hal ini membuat situasi semakin sulit dan yang merasakan dampak secara langsung adalah kelompok nelayan dan warga pesisir.

Masifnya industry ekstraktif yang di dukung oleh negara Eropa sejauh ini telah memberikan dampak buruk bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia yang mengalmi krisis lingkungan. Alih fungsi hutan untuk kepentingan indusrty tambang saat ini menghasilkan dampak negatif baik kehidupan sosial, budaya dan ekonomi.

Dok. WALHI NTT
Dok. WALHI NTT

Nusa Tenggara Timur mengahadapi peesoalan perubahan iklim, rusaknya kawasan mangrove di wilayah pesisir NTT akibat alih fungsi hutan mangrove untuk kepentingam industry membuat  sebagian nelayan mengalihkan profesinya. Hal ini sangat berdampak langsung bagi ekonomi. Selain itu, ancaman terbesarnya adalah bencana alam.
#WalhiNTT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun