Mohon tunggu...
Tauhidin Ananda
Tauhidin Ananda Mohon Tunggu... Administrasi - Hari ini mimpi jadi kenyataan

pegiat sosial, hobi jalan-jalan kuliner dan nonton bola

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hadapi Tahun Politik, Generasi Muda Harus Pupuk Jiwa Kritis

17 Januari 2019   14:34 Diperbarui: 17 Januari 2019   14:40 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurang lebih tiga bulan lagi, perhelatan pesta demokrasi terbesar di Indonesia akan mencapai puncaknya pada 17 April 2019. Generasi muda memiliki peran strategis dalam membentuk bangsa dan negara ini ke depannya. Partisipasi aktif mereka di Pemilu 2019 ini akan sangat bereran menentukan langkah berikutnya di masa depan. 

Tidak hanya itu, dalam beberapa tahun ke depan Indonesia akan mengalami fase bonus demografi. Ini akan menjadi tantangan ke depan bagi generasi muda, mempersiapkan landasan bagi Indonesia menuju negara maju.

Generasi muda harus memiliki jiwa kritis yang menjadi pembawa arus baru (new wave), berada di tengah (moderat) serta mempersatukan kedua kubu yang semakin kental segmentasinya di masyarakat pada Pemilu tahun ini.

Harapannya, generasi muda selalu berupaya untuk tetap kritis. Sikap kritis ini akan membawanya pada posisi yang solid dan tidak mudah terbawa arus negatif di masyarakat.

Sikap kritis tersebut dapat ditunjukkan lewat beberapa hal.

Pertama, Screening before sharing. Yaitu menyaring informasi yang tidak jelas kebenarannya, sebelum kemudian menyebarkannya di masyarakat. Dengan demikian, generasi muda berperan aktif mengurangi konten negatif bahkan hoaks yang meresahkan dan memecah belah masyarakat.

Kedua, membangun iklim bersahabat di media sosial. Generasi muda yang sangat lengket dengan dunia maya dan media sosial dapat didorong dengan konten-konten positif yang menggugah semangat membangun, berkarya bagi bangsa dan negara serta menjaga persatuan.

Ketiga, peduli atas berbagai kebijakan pemerintah. Caranya, dengan terus memberi evaluasi atas kebijakan pemerintah daerah maupun pusat. Bila positif kita tidak perlu ragu untuk memujinya. Namun, bila berdampak negatif, beri masukan, kritik membangun dengan cara yang sopan, serta memberi alternatif solusi yang dapat dilakukan.

Keempat, peduli politik. Caranya, dengan ikut berpartisipasi dalam Pemilu 2019. Pilihlah calon presiden, calon legislatif baik di pusat dan daerah (DPR dan DPRD), calon senator (DPD), dan partai politik yang jelas rekam jejaknya. Pilihlah yang memahami permasalahan, mampu memberikan program serta solusi untuk  memajukan bangsa dan negara ini ke depannya.

Generasi muda harus kritis, terutama menghadapi tahun politik ini. Mereka dapat menggunakan media sosial sebagai corong penyuaraan aspirasi masyarakat. Generasi muda adalah harapan. Bila jiwa kritis tidak dijaga dipupuk, dan dibiarkan hilang, akan timbul apatisme. Ketidakpedulian ini akan membawa kehancuran masa depan bangsa. (#)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun