“Hidup itu Untuk Sekarang Bukan Untuk Kapan-kapan”, kalimat ini tidak sengaja saya baca di layar Macroad Linikini saat menumpang kereta Commuterline dalam perjalanan pulang sehabis gowes dengan sepeda lipat kesayangan saya di arena CFD, Kawasan Sudirman, Jakarta. Kalimat yang merupakan bagian dari iklan Asuransi FWD ini begitu mengusik hidup saya tentang yang selama ini saya khawatirkan yakni masa depan.
Selama ini saya sudah cukup nyaman dengan menjalani hidup sesuai passion. Bersepeda misalnya. Saya sangat senang menjalani hobi gowes sepeda ini sedari saya kecil dan mulai bisa naik sepeda. Kapanpun ada waktu untuk gowes, pasti saya selalu gowes sepeda ke tempat-tempat yang saya suka. Mulai dari gunung, hutan, bahkan sampai jalan raya seperti area CFD sudah saya coba jelajahi dengan sepeda kesayangan saya. Namun, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya umur, saya pun mulai terpikirkan resiko yang bakal saya alami saat sedang gowes sepeda.
Iya, gowes sepeda yang saya lakukan ini bukannya tanpa resiko. Mulai dari ketabrak mobil sampai jatuh saat sedang beraksi di medan tanjakan dan turunan saat sedang menjelajahi hutan dengan sepeda bisa saja terjadi pada diri saya. Dan ketika itu terjadi, saya belum punya perlindungan yang bisa mengcover resiko saat saya menjalani hobi yang sesuai dengan passion saya ini. Hari gini mengalami kecelakaan ditanggung pakai biaya sendiri, rasanya tidak mungkin. Kita pasti butuh asuransi yang bisa mengcover resiko kecelakaan dan bisa memberikan perlindungan saat saya terkena musibah ketika bersepeda.
Kalo kata Coorporate Communication Asuransi FWD, Mba Gendhis, hidup dengan passion yang kita sukai itu menyenangkan. Apa saja yang menjadi passion dari masyarakat Indonesia, menurut perempuan berkacamata ini ada beberapa passion yang menjadi kesukaan masyarakat Indonesia seperti travel, kuliner, musik, dan olahraga. Untuk itu, Asuransi FWD mencoba memberikan perlindungan yang beda dari perusahaan asuransi yang lain dengan memberikan perlindungan pada passion yang kita jalanin. “Buat orang yang punya hobi paralayang, kita juga memberikan perlindungan kepada mereka” ujar Gendhis dihadapan para kompasioner yang hadir dalam acara nangkring di Hotel Artotel Kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Sebagai asuransi yang dekat dengan keseharian anak muda, tentunya FWD menyadari bahwa anak muda identik dengan sesuatu yang simpel alias tidak ribet. Nah, hal ini diterapkan asuransi FWD dalam proses klaim asuransi. Kalo kata Mba Gendhis, selama ini proses klaim asuransi itu biasanya rumit dan berbelit-belit, sehingga paradigma itu yang membuat orang jadi agak malas dan pilih-pilih perusahaan asuransi. Asuransi FWD memberikan sebuah terobosan baru dan mencoba merubah cara pandang masyarakat yang biasanya klaim asuransi rumit, namun di Asuransi FWD sangatlah mudah.
Klaim di Asuransi FWD menurut Mba Gendhis itu gampang banget dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Asuransi FWD memberikan jaminan polis bisa cair hanya dalam waktu 1 jam saja. Ini tentu saja akan sangat membantu saya ketika mengalami kecelakaan saat sedang gowes dan perlu segera untuk melakukan klaim asuransi. Jadi saya tidak perlu berlama-lama menunggu proses pencairan polis yang biasa terjadi pada perusahaan asuransi.
Foto : dokpri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H