Mohon tunggu...
Tauhid Patria
Tauhid Patria Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan swasta

Menulis apa saja kan suka-suka saya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bakti BCA Berikan Donasi Sebagai Wujud Kepedulian Terhadap Penyu dan Katarak di Indonesia

21 Desember 2016   22:57 Diperbarui: 22 Desember 2016   10:00 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan donasi kepada WWF Indonesia dan Perdami oleh BCA (dokpri)

“Bayangkan, seekor penyu belimbing yang sudah kita pasang satelit GPS  di badannya bisa keluar berenang sampai ke Australia bahkan hingga ke California, Amerika”

itulah sedikit cerita menggembirakan tentang penyu belimbing yang dibagikan oleh Acting CEO World Wildlife Fund (WWF) Indonesia, Benja Mambai, saat acara penyerahan simbolis donasi oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk konservasi penyu dan alat operasi katarak di Menara BCA, Jakarta, pada Senin (19/12) kemarin. Ada ekspresi kebahagiaan dari Benja Mambai ketika bercerita mengenai keberadaan penyu-penyu di dua lokasi konservasi penyu yakni di Pangumbahan, Ujung Genteng, Sukabumi dan Aroen Meubanja, Aceh.

Benja Mambai mengungkapkan, saat ini eksploitasi penyu di Indonesia masih sangat tinggi. Tangan-tangan jahil manusia yang mengganggu keberadaan penyu di pinggir pantai serta adanya predator yang mengincar telur-telur penyu menjadi masalah dalam menjaga kelestarian penyu di Indonesia. “Keamanan inkubasi penyu harus tetap terjaga karena dari ratusan telur penyu, hanya sekitar 20 % saja yang bertahan hidup” ungkap Benja Mambai.

Penyu belimbing yang bisa berenang hingga ke California (dokumen WWF Indonesia)
Penyu belimbing yang bisa berenang hingga ke California (dokumen WWF Indonesia)
Dalam kesempatan itu, Benja Mambai juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Bank BCA yang hadir melalui program Bakti BCA dengan kepedulian dan komitmennya serta tanggung jawab sosial dengan memberikan donasi kepada WWF Indonesia. Dukungan dan donasi dari BCA sebesar Rp. 445.000.000 ini akan digunakan WWF Indonesia untuk mendanai konservasi di dua lokasi konservasi penyu yakni di Pangumbahan, Ujung Genteng, Sukabumi dan Aroen Meubanja, Aceh. Donasi ini menurut Benja Mambai sangat penting dan strategis bagi kelestarian penyu. Untuk itu, Benja Mambai mengungkapkan rasa bangga dan terima kasihnya kepada BCA untuk kerjasama yang sudah berjalan selama 6 tahun.

Penyerahan donasi sebesar Rp. 445.000.000 oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja kepada WWF Indonesia (dokpri)
Penyerahan donasi sebesar Rp. 445.000.000 oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja kepada WWF Indonesia (dokpri)
Benja Mambai juga berharap bantuan dari BCA ini akan memotivasi perusahaan-perusahaan lain untuk mengikuti jejak langkah BCA dalam upaya melestarikan kekayaan alam Indonesia. WWF Indonesia disebutnya tidak hanya bekerja sendiri dalam pelestarian penyu-penyu di Indonesia namun juga membutuhkan peran serta dari perusahaan-perusahaan seperti BCA, Pemerintah Daerah, masyarakat dan terakhir dukungan dari teman-teman pers dan blogger untuk mensosialisasikan kegiatan pelestarian penyu ini.

Selain WWF Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dalam kesempatan ini juga memberikan donasi kepada Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (SPBK – Perdami) sebagai wujud kepedulian terhadap para penderita katarak di Indonesia. Dukungan ini diberikan dalam bentuk donasi berupa uang sebesar Rp. 500.000.000 yang akan digunakan untuk membeli dua microscope untuk pelayanan operasi katarak di daerah-daerah pelosok.  

Penyerahan donasi oleh BCA sebesar Rp. 500.000.000 kepada Perdami (dokpri)
Penyerahan donasi oleh BCA sebesar Rp. 500.000.000 kepada Perdami (dokpri)
Wakil Ketua Perdami, Ari Djatikusumo, dalam sambutannya, mengatakan, dari sekitar 20 – 30 juta angka kebutaan di Indonesia, sekitar 20 % nya diakibatkan karena katarak. Selain dokter spesialis mata yang masih sedikit, Ari menyebut keterbatasan peralatan di daerah-daerah terpencil menjadikan penanganan terhadap para penderita katarak tidak maksimal. “Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada BCA untuk membantu pengobatan katarak di Indonesia. Sejak tahun 2002 BCA konsisten memberikan bantuan dan kerjasama dengan Perdami dalam pengobatan katarak” ungkap Ari.

Ari juga berharap dengan adanya donasi dari BCA ini bisa menggugah perusahaan lain untuk ikut membantu pengobatan katarak di Indonesia. Untuk itu dia mengharapkan peran serta media dan blogger dalam melakukan sosialisai kegiatan operasi mata agar banyak pihak terutama perusahaan-perusahaan besar tergerak untuk membantu.

sekitar 20 % penyebab kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak (dokumen tribunews.com)
sekitar 20 % penyebab kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak (dokumen tribunews.com)
Sementara, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja dalam sambutannya mengungkapkan sebagai institusi perbankan, BCA turut menaruh perhatian pada pelestarian hewan dan kekayaan alam Indonesia. Selain itu, kami juga peduli dengan kesehatan yang menjadi salah satu penentu tingkat kesejahteraan warga.  “Donasi BCA ini diharapkan dapat mendukung keberlangsungan program operasi katarak gratis yang diadakan SPBK Perdami dan berkontribusi mewujudkan Indonesia bebas buta katarak pada tahun 2020” Ungkap Jahja.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Jahja berjanji untuk melibatkan perusahaan-perusahaan besar lainnya di luar BCA agar mau memberikan donasinya untuk konservasi penyu dan pemberantasan buta katarak di Indonesia. “Saya akan mencoba mengajak perusahaan-perusahaan lain yang saya kenal untuk ikut membantu dan memberikan donasi dalam dua program ini” kata Jahja.     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun