Tren sepeda Fat Bike perlahan-lahan mulai merambah Indonesia. Hal itu ditandai dengan munculnya sepeda dengan roda besar yang diproduksi oleh pabrikan sepeda di Indonesia. Salah satu pabrikan yang sudah berpengalaman memproduksi sepeda berkualitas, Wimcycle, pun mengeluarkan Fat Bike seri Fat Man yang ciamik dan keren pastinya.
Saya sendiri mulai ‘ngidam’ ingin memiliki sepeda Fat Man keluaran Wimcycle sejak setahun lalu. Setiap akhir pekan, saya biasanya suka gowes ke Taman Mini dan selalu berpapasan dengan orang yang menggunakan sepeda Fat Man Wimcycle. Setiap kali berpapasan itulah saya membayangkan asyiknya menggowes sepeda Fat Man Wimcycle dari rumah saya ke Taman Mini. Melewati track lurus jalan raya dari kediaman saya di Cipayung sampai ke Taman Mini sambil gowes santai tentu membuat akhir pekan saya terasa menyenangkan dengan si Fat Man ini.
Sebenernya ada beberapa alasan kenapa saya ‘ngidam’ untuk memiliki Fat Man Wimcycle ini. Pertama, sama seperti sepeda gunung yang saya miliki, sepeda Fat Man Wimcycle juga memiliki ban dengan ukuran 26 inci. Hanya saja lebar ban terlihat lebih besar dari sepeda gunung biasa. Lebar ban sepeda Fat Man adalah 4 inci. Inilah yang menjadi daya tarik dari si Fat Man Wimcycle. Ban yang memiliki lebar 4 inci membuat sensasi gowes dengan sepeda Fat Man Wimcycle menjadi lebih ‘greget’. Bayangkan saja, jika ban sepeda pada umumnya tidak besar, tapi sepeda Fat Man Wimcycle ini memiliki ban yang hampir tiga kali lipat besarnya, kebayang kan seperti apa nikmatnya gowes si  Fat Man keluaran Wimcycle ini.
[caption caption="Fat Man Wimcycle dengan ban 26 inci dengan lebar 4 inci dengan desain keren dan ciamik (sumber : twitter @wimcycle)"][/caption]
Alasan Kedua kenapa saya ‘ngidam’ ingin memiliki sepeda Fat Man Wimcycle karena frame Fat Man Wimcycle terbuat dari bahan alumunium. Dengan frame terbuat dari alumunium membuat gowes terasa lebih ringan dan nyaman. Jadi, meskipun ban sepeda Fat Man Wimcycle ini besar dan terlihat agak berat, namun tetap terasa nyaman dan ringan saat gowes untuk track jarak dekat maupun jarak jauh.
Alasan Ketiga, kenapa saya ‘ngidam’ ingin memiliki sepeda Fat Man Wimcycle, yakni dari segi keamanan rem. Bila dilihat dari sisi pengereman, meskipun Sepeda Fat Man Wimcycle ini tidak terlalu cocok untuk gowes dengan kecepatan tinggi, namun diperangkat rem sepeda ini sudah terpasang disc brake pada roda bagian depan dan belakang. Dua disc brake ini membuat fungsi pengereman pada sepeda ini bisa terasa lebih maksimal. Apalagi sepeda jenis Fat Bike ini juga sangat pas digowes pada medan tanah dan pasir sehingga faktor rem menjadi penunjang yang sangat penting bagi keamanan kita menggowes. Â
Alasan Keempat kenapa saya ‘ngidam’ ingin memiliki Sepeda Fat Man Wimcycle yakni dilihat dari sisi kecepatan. Bicara masalah kecepatan, sepeda Fat Man keluaran Wimcycle ini juga sama dengan sepeda gunung pada umumnya yakni memiliki 7 speed. Dukungan Shifter Shimano Tourney SL-TX30-7R dan RD Shimano Tourney TX membuat sepeda Fat Man Wimcycle bisa dengan mudahnya mengatur speed dari sepeda ini. Ingin gowes santai atau ketika ingin berakselerasi dengan kecepatan, si Fat Man sepertinya tetap nyaman digowes.Â
[caption caption="Fat Man keluaran Wimcycle ini juga sama dengan sepeda gunung pada umumnya yakni memiliki 7 speed (sumber : www.priceza.co.id)"]
Nah itulah 4 alasan kenapa saya ‘ngidam’ ingin memiliki sepeda Fat Man Wimcycle. Sebagai informasi, sepeda jenis Fat bike ini sendiri adalah sebuah genre sepeda yang telah marak di Amerika Serikat dan Eropa sejak tahun 2005. Dari sisi desain, sepeda ini memang terlihat seperti sepeda gunung. Namun perbedaannya terletak pada penggunaan rim dan ban besar, dengan lebar sekitar 4 inci. Dengan bannya yang lebar, sepeda jenis ini juga disebut-sebut nyaman digunakan di medan berpasir, pantai atau tanah sekalipun. Di Indonesia sendiri sepeda jenis Fat Bike ini baru dikenal sekitar dua tahun lalu dan sepeda Wimcycle dengan seri Fat Man ini diklaim sebagai Fat Bike pertama buatan Indonesia. Ehm… luas biasa bukan si Fat Man ini.
Â
Spesifikasi Fat Man Wimcycle