Fisik anak pada usia sekolah dasar belum matang. Fakta inilah yang membuat anak membutuhkan aktivitas lebih banyak untuk menunjang kebutuhan fisiknya. Anak dengan aktivitas fisik seperti berlari, melempar, bermain di luar ruangan, bersepeda, bermain tali, terbukti mempunyai fisik yang lebih kuat dari pada anak yang tidak. Anak yang hanya duduk diam lebih cepat merasa kelelahan dari pada anak yang aktif. Namun, saat ini semakin hari semakin sedikit anak yang dapat beraktivitas fisik secara bebas di luar ruangan atau di alam bebas.Â
 Jika aktivitas fisik bagi anak masa pertengahan sangatlah penting, lalu bagaimana cara kita untuk mengajak anak-anak lebih sering melakukannya ? Cara yang paling mudah tentunya dengan mengajak mereka melakukan permainan di luar ruangan. Indonesia khusunya, sebagai negara dengan berbagai macam budaya tidak akan kekurangan pilihan untuk membiarkan anak memilih permainan macam apa yang akan mereka ambil. Hampir semua jenis permainan tradisional di Indonesia melibatkan aktivitas fiaik di dalamnya.Â
 Dewasa ini, keadaan berbanding terbalik dengan kebutuhan yang harus terpenuhi. Anak-anak masa pertengahan ini hampir tidak pernah keluar untuk bermain dengan sesamanya kecuali pada saat mereka pergi ke sekolah. Di sekolahpun tidak semua anak mau untuk beraktivitas fisik dan bermain bersama dengan teman sebayanya. Apkah anda semua tahu apa faktor terbesar yang membuat anak menjadi seperti itu ? Ya, gadget. Gadget adalah musuh terbesar bagi permainan yang melibatkan fisik.Bgaimana tidak ? semua jenis permainan dan aktivitas fisik saat ini sudah terdapat versi virtualnya berupa game. Begitu banyak anak yang rela kehilangan waktu bermain di luarnya hanya untuk berinteraksi dengan alat elektronik yang semakin hari justru membuat mereka kehilangan masa kanak-kanaknya.Â
 Lalu bagaimana cara kita mengembalikan kebutuhan mereka ? Apakah bermain dengan gadget adalah hal yang 100% salah ? Mari kita telaah satu persatu. Cara terbaik untuk mulai mengembalikan aktivitas fisik bagi anak adalah dengan mulai mengenalkan kembali segala jenis permainan luar ruangan yang memerlukan aktivitas fisik. Kita dapat mengenalkan kepada mereka bahwa permainan tersebut adalah permainan yang sangat menarik dan menyenangkan. Bermain, apalagi permainan tradisional bukan hanya bagus untuk perkembangan fisik anak, tapi juga mengajarkan nilai-nailai sosial yang lain.
Seperti, bekerja sama, berpikir kritis, berinteraksi dengan sesama, dan merasakan kekalahan serta kemenangan. Orang tua adalah subjek yang paling berpengaruh untuk membuat anak suka dengan aktivitas fisik. Sebuh studi menunjukkan bahwa seorang ibu lebih sering membatasi aktivitas fisik anak dari pada seorang ayah. Anak lebih sering ditemukan bermain bola dan bermain tali bersama dengan ayah dari pada dengan ibu. Seorang ibu harus mulai membiasakan untuk mengurangi rasa khawatir berlebihnya agar anak juga bisa berkembang serta mengeksplorasi dunia sekitarnya dengan bebas. Mengawasi boleh, tapi jangan sampai membatasi ruang gerak anak.
 Lalu untuk maslah pengenalan gadget kepada anak. Apakah hal tersebut salah ? Mungkin tidak dapat kita salahkan 100%, karena saat ini hampir tidak mungkin anak tidak mengetahui gadget. Menurut saya, lebih baik kita mengenalkan apa itu gadget kepada anak, dan membatasi penggunaaan gadget sejak pertama kali ia tahu. Karena tentunya kita semua tahu apa bahaya jika anak pada usia pertengahan ini menggunakan gadget dengan berlebih.
 Peran orang tua pada masalah ini sangatlah penting, orang tua harus bisa membuat anak menyukai aktivitas fisiknya. Karena, bagaimanapun juga aktivitas fisik pada usia pertengahan ini adalah aktivitas yang begitu penting dan bagus bagi perkembangan fisik anak.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI