PENDAHULUAN
Bisnis kecil dan menengah (UMKM) memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi negara dan penyerapan tenaga kerja. Dengan jumlah pelaku usaha sebesar 99.99% dari total pelaku usaha di Indonesia, UMKM berfungsi sebagai tulang punggung perekonomian dan memainkan peran penting dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia (Bank Indonesia, 2015). Di era digital saat ini, UMKM harus dapat memanfaatkan peluang ekonomi dan menjadi lebih kompetitif. Studi ini melihat bagaimana UMKM berbasis digital yang disebut Maju Sukses Bersama (MSB) berperan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif. Dari tujuh belas tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), hanya empat yang dibahas dalam penelitian ini. Analisis deskriptif-kualitatif digunakan. Data dikumpulkan melalui wawancara di Toko MSB di Salatiga.Hasil penelitian menunjukkan bahwa MSB memiliki potensi untuk berkembang dan memiliki kemampuan untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi inklusif Kota Salatiga. MSB sudah mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi inklusif, meskipun belum sepenuhnya tercapai. MSB dapat menciptakan lapangan kerja yang layak dengan berinovasi, meningkatkan peran industri, dan memanfaatkan teknologi digital. Namun, banyak pihak yang berpartisipasi hanya berasal dari Kota Salatiga, dan peran perempuan masih terlalu rendah. Dibutuhkan pengembangan di luar Salatiga agar MSB dapat mengatasi perbedaan di antara wilayah.
1. Kesetaraan Gender Meningkatkan ProduktivitasÂ
Peningkatan produktivitas adalah salah satu keuntungan utama dari kesetaraan gender dalam pembangunan ekonomi. Perempuan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap ekonomi ketika mereka memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas tinggi, pelatihan keterampilan, dan peluang kerja. Sebagai contoh, perempuan yang bekerja dalam sektor formal dapat meningkatkan kemampuan kerja dan inovasi. Sebaliknya, ketika norma sosial atau kebijakan yang melarang perempuan, ekonomi kehilangan banyak potensi yang belum tergali.Data dari berbagai organisasi internasional menunjukkan bahwa jika tingkat partisipasi perempuan dalam angkatan kerja setara dengan laki-laki, GDP global dapat meningkat secara signifikan. Misalnya, laporan McKinsey Global Institute menyatakan bahwa jika tingkat partisipasi perempuan dalam angkatan kerja ditingkatkan, ekonomi global dapat meningkat sebesar $28 triliun pada tahun 2025. Selain itu, perempuan yang bekerja di posisi yang layak sering menunjukkan tingkat produktivitas yang tinggi dan berkomitmen untuk mempertahankan kualitas kerja mereka.
2. Mengurangi Kemiskinan dan Meningkatkan Kesejahteraan
Pengurangan kemiskinan dan kesejahteraan keluarga dipengaruhi secara langsung oleh kesetaraan gender. Perempuan bertanggung jawab atas keuangan rumah tangga dalam banyak masyarakat. Ketika perempuan diberi kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan pendidikan, bekerja, dan memperoleh pendapatan, mereka tidak hanya meningkatkan kualitas hidup mereka sendiri, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup keluarga mereka. Pendapatan yang lebih tinggi dari perempuan memungkinkan mereka untuk berinvestasi dalam pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan anak-anak mereka, yang pada gilirannya berdampak positif pada gene mereka dalam jangka panjang.Program Pengentasan Kemiskinan di Bangladesh adalah contoh yang baik karena telah menunjukkan bagaimana perempuan dapat secara signifikan mengurangi kemiskinan dengan mendapatkan akses ke kredit mikro dan peluang kewirausahaan. Perempuan lebih cenderung mengalokasikan pendapatan mereka untuk kepentingan keluarga, seperti pendidikan dan perawatan kesehatan, yang meningkatkan status ekonomi keluarga secara keseluruhan.
3.Mengoptimalkan Potensi Pasar
Kesetaraan gender sangat penting untuk mengoptimalkan potensi pasar. Ketika perempuan memiliki pendapatan dan akses ekonomi yang lebih baik, mereka bukan hanya bagian dari tenaga kerja, tetapi juga konsumen yang signifikan. Peningkatan pendapatan ini meningkatkan daya beli dan permintaan pasar, yang memungkinkan bisnis dan industri untuk berkembang dan berinovasi, yang pada gilirannya meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.Selain itu, perempuan sering kali memiliki perspektif dan pendekatan berbeda dalam mengelola bisnis, termasuk inovasi produk dan layanan yang lebih memenuhi kebutuhan keluarga, kesehatan, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari. Dengan meningkatkan partisipasi perempuan dalam sektor ekonomi, kita tidak hanya memperluas pasar tenaga kerja tetapi juga memperkaya pasar konsumen. Kedua hal ini memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
4. Mengurangi Ketidaksetaraan dan Menciptakan Keadilan Sosial
Untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan setara, kesetaraan gender sangat penting. Ketidaksetaraan gender di tempat kerja, pendidikan, dan akses ke sumber daya sering menjadi penghalang utama untuk kemajuan inklusif. Wanita tidak dapat berkontribusi secara ekonomi jika mereka dihalangi oleh kebijakan diskriminatif atau stereotip gender, yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam pembagian sumber daya dan kesempatan.Dengan mengurangi ketidaksetaraan gender, kita memiliki kemampuan untuk membangun masyarakat yang lebih adil di mana setiap orang, tanpa memandang jenis kelaminnya, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari pembangunan. Ini penting untuk menciptakan iklim sosial yang stabil, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Karena mereka berhasil mengurangi ketidaksetaraan gender, negara-negara tersebut seringkali memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
5. Peran Pemerintah dan Kebijakan Pro-Kesetaraan Gender