Mohon tunggu...
taufiq urrahman
taufiq urrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Islam UIN Jakarta

Tidak ada cara lain memperbaiki nasib selain dengan pendidkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memilih Pendidikan dalam Menghadapi Era Society 5.0

22 Juni 2022   17:05 Diperbarui: 22 Juni 2022   18:18 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ajaran baru dalam dunia pendidikan 2022/2023 akan segera dimulai, setiap sekolah berlomba menggunakan strateginya agar mendapatkan peserta didik dengan kuantitas yang banyak.

Pendidikan bukan lagi hanya sebatas transfer of knowledge, tepai juga bagaimana seorang peserta didik memilik kompetensi atau keterampilan dalam banyak hal, kompetensi yang menunjang peserta didik pasca lulus dari dunia pendidikan formal.

Setiap sekolah menampilkan keunggulannya dengan tujuan dapat dilihat serta dilirik oleh para orangtua. Keunggulan yang ditampilakan sekolah saat ini bervariasi tidak seprti dahulu, mulai dari keterampilan umum sampai keterammpilan religus. Kompetensi umum seperti Public Speaking, berbahasa ingris, arab, content writer, podcast, hingga ketrampilan dalam dunia information and technology. kompetensi relegius mulai dari tahfidz, rohis, mengkaji kitab suci, dan keunggulan lainnya yang berhubungan dengan agama peserta didik.

Berbagai kompetensi yang di sebutkan diatas bisa menjadi daya tarik bagi orangtua calon pesera didik untuk menitipkan anaknya dilembaga pendidikan tersebut. Namun dari berbagai keunggulan yang ditawarkan lembaga pendidikan, orangtua siswa harus cerdik dalam memilih sekolah, jangan sampai anaknya berada dalam lingkunan sekolah yang kurang produktif, sehingga peserta didik tidak berkembang dan cendrung pasif pasca lulus sekolah.

Mengapa perlu memilih sekolah yang baik lingkunganya dan sekoah yang mendukung peserta didik untuk berkembang? karena kita akan dihadapkan pada era society 5.0 atau super smart society (society 5.0) yang diperkenalkan jepang sebagai era inovasi teknologi, era dimana manusia akan berdampingan dengan teknologi, dan pada akhirnya mengharuskan  kita bersaing dengan SDM negara lain. Apabila kompetensi peseta didk saat ini kurang baik dan pemikirannya kuno, maka kita akan kalah menghadapi era society 5.0 itu.

Berdasarkan realita keadaan saat ini serta masalah yang akan dihadapi pada masa akan datang, orangtua hendaknya memilih sekolah yang bisa membuat putra-putrinya berkembang sesuai dengan minat dan keahlian putra putrinya. Begitu juga orangtua sudah saatnya memberikan peluang  kepada anak-anaknya agar menentukan minat dan bakatnya sendiri. Tugas orangtua ialah mendukung, memberikan motivasi dan memberikan tempat pendidikan yang baik sesuai keinginan anak.

Sebagaimana pandangan Jejen Musfah (2018) Hakikat kemerdekaan anak adalah ketika mereka diberikan peluang oleh orang tua untuk maju sesuai minat dan bakat mereka masing-masing. Orang tua tidak bisa sendirian tetapi perlu bekerjasama dengan guru di sekolah. Karena itu sekolah yang baik adalah ia yang mampu menemukan beragam bakat siswa (kecerdasan jamak) dan mengembangkannya sampai batas maksimal.

Diantara hal-hal yang perlu dimilik oleh peserta didik dalam menyongsong era society 5.0 antara lain kemampuan dalam berkomunikasi, peningkatan kretivitas atau skill, kemampuan teknologi atau digital, dan kemampuan dalam berbahasa asing, dengan memiliki keahlian-keahllian diatas peserta didik anak siap menghadapi era teknologi dan mampu bersaing ditingkat dunia.

Oleh Taufiqurrahman

Mahasiswa Magister Manjemen Pendidikan Islam UIN Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun