Mohon tunggu...
Taufiq Suni Prtama
Taufiq Suni Prtama Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mencoba merangkai huruf menjadi kata-kata membentuk prosa !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Falsafah Hidup Pejuang Tanah Besemah

18 Januari 2016   23:27 Diperbarui: 18 Januari 2016   23:39 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara kepulauan yang menyebabkan banyaknya perpaduan suku, bahasa dan budaya yang terbilangan sangat banyak di banding negara serumpun Malaysia dan Singapura. Di Indonesia setiap suku memliki berbagai macam tradisi yang unik dalam kehidupannya sehari-hari, saya akan mengambil contoh di salah satu kota di Indonesia yang bertempat pada Provinsi Sumatera Selatab yaitu Kota Pagaralam ,

Kota yang di kelilingi oleh bukit barisan yang bermuara pada gunung Dempo yang tinggi menjulang 3159 mdplnamanya saja sudah pagaralam karena seperti yang telah saya jelaskan secara singat kota ini di pagari oleh alam nan indah dengan cuaca dingin dan hamparan kebun teh yang luas menjadikannya juga sebgai destinasi wisata domesitik maupun mancanegara serta penduduknya masih berpegang teguh dengan pesan-pesan yang di sampaikan oleh nenek moyangnya dahulu atau falsafah hidup yang masih di jalankan , di sini sangat banyak tentang poin-poinnya namun saya akan mengambil beberapa contoh saja untuk sebagai referensi di kehidupan kita jaman sekarang ini.

Petiti Puyang Besemah

1.Janji nunggu kate betaroh

Mengapa di katakan janji nunggu kate betaroh , ini yang sering di dengar pada orde demokrasi di mana saat ada kampanye calon bupati/walikota mereka selalu memberikan angin sorga bagi rakyat namun setelah jadi mereka akan lupa dengan janjinya. maksud dari janji nuggu kate betaroh adalah jika kita sudah berjanji maka kata yang sudah kita berikan harus di wujudkan dengan tindakan agar tidak adanya keraguan terhadap orang yang menunggu ucapan kita itu kapan akan di realisasikan.

2.Utang mbayar piutang tanggapi

utang adalah sebuah kewajiban yang harus kita lunasi karena jika tidak kita bayar ini adalah salah satu penghambat kita di saat dalam kubur nantinya , dan piutang adalah hak kita yang harus di tagih karena ini juga berhubungan dengan keberlangsungan hidup kita di dunia.

3.Ndepat mbalik, rame beghageh

Falsafah yang ketiga ini lebi kepada kejujuran dan kebijaksanaan di masing-masing individu mengapa demikian? karena kalau engkau jujur orang akan senang dan kalau engkau tidak jujur maka kebalikannya yang akan kita tuai. ndepat balik adalah kejadian di saat kita menemukan sesuatu itu harus di kembalikan karena itu bukanlah hak kita , rame beghageh adalah saya menganalogikan ini sebgai warisan di mana jika kita mendapatkan sebuah warisan dan sifatnya harus di bagi maka sebaiknya itu di bagi.

4.Ndek ughang ndek ughang, ndek dighi ndek dighi

ini bersifat tentang kesadaran tentang kepemilikan , kita sebgai manusia harus menyadari apa yang menjadi hak dan kewajiban kita di jalankan dan jangan penah ngeklaim bahwa milik orang adalah milik kita bersama kecuali itu milik pemerintah.

5.Seati serupukan sepincang sepejalanan

Petiti ini merupakan sebuah mandat yang sering kita lupakan , pabila kita satu keluarga, satu saudara dan satu bangsa tentulah kita harus bersikap dewasa dalam mencapai tujuan dari kehidupan bersama. misi yang kita emban dalam kesuksesan harus di awali dengan kokohnya pondasi dari individu lalu menyebar ke kelompok , kalau kita sudah satu arah adakala baiknya harus akur.

6.Tesantok aku dek ngaduh

Falsafah terahkir dari beberapa poin di atas ini adalah sebuah kesimpulan kehidupan seorang pejuang , ia yang menasbihkan diri sebagai orang yang kuat dan halangan apapun dala perjuangan yang di laluinya tak satu yang di keluhkan dengan siapapun karena sebaiknya mengeluh seorang manusia itu tengadah kepada tuhan pemilik  jagat semesta ini. falsafah ini berkaitan juga dengan seorang pelaut yang tangguh tidak di lahirkan di laut yang tenang , hiduppenuh masalah itulah seni yang membuat berkesan di kesuksesan nanti dan akan menjadi cerita dalam biografi masing-masing individu.

Poin-poin dari falsafah sederhana yang telah ada di zaman bahari ini haruslah di pegang teguh oleh masing-masing individu dalam menjalankan kehidupannya sebagai ciivil society di jaman sekarang. kita terkadang lupa karena liberalisme yang meronggong agar kita bebas dan sifat kapitalis dari para pemilik modal sedikit melupakan apa yang ideal kita lakukan bertolak belakang dengan fakta di lapangan , menurut saya jika kita masih ingin di katakan sebgai negara yang bermoral maka falsafa ini wajiblah kita terapkan kalu tidak sedikit kecilnya generasi hebat yang khususnya ada di kota Pagaralam akan kehilangan identitas moral untuk menghadapi tantangan di masa-masa persaingan global di dunia sekarang ini.

Mengingat sebuah pernyataan yang sering saya dengarkan dahulunya sejauh-jauh engkau merntau nantinya tetap daerah atau negara ini yang akan kau kembangkan untuk memacu semangat anak-anakmu nanti , falsafah-falsafah di atas menjadi nilai tinggi di mata penggila kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun