Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja di Gaza

16 November 2023   19:41 Diperbarui: 16 November 2023   19:45 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tepi perbatasan ini aku sampaikan doa. Bunga zaman yang berkembang di atas taman berbatu. Bau ledakan dan kehancuran. 

Ini bukan cara mempertahankan diri. Namun pembantaian; dan beberapa jam lalu, tigapuluhn bayi prematur bernafas tanpa inkubator di Rumah Sakit Assyifa. Tepat jam dua malam, Rumah Sakit itu dibom!

Para pejuang berkata, kami akan muncul dari reruntuhan kota dengan sayap sayap baru. Tanpa senjata kimia. Tanpa mengharap belas kasihan orang orang.

Ooh..senja yang panjang. Dan malam yang berat. Semua kenangan mengendap di kepala. Semua perjanjian telah meleleh.

Bangunan bangunan hancur kecuali harapan tentang rembulan.

Kelak,para nabi akan bersaksi atas semua kepalsuan sejarah yang pernah ditulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun