Di tepi perbatasan ini aku sampaikan doa. Bunga zaman yang berkembang di atas taman berbatu. Bau ledakan dan kehancuran.Â
Ini bukan cara mempertahankan diri. Namun pembantaian; dan beberapa jam lalu, tigapuluhn bayi prematur bernafas tanpa inkubator di Rumah Sakit Assyifa. Tepat jam dua malam, Rumah Sakit itu dibom!
Para pejuang berkata, kami akan muncul dari reruntuhan kota dengan sayap sayap baru. Tanpa senjata kimia. Tanpa mengharap belas kasihan orang orang.
Ooh..senja yang panjang. Dan malam yang berat. Semua kenangan mengendap di kepala. Semua perjanjian telah meleleh.
Bangunan bangunan hancur kecuali harapan tentang rembulan.
Kelak,para nabi akan bersaksi atas semua kepalsuan sejarah yang pernah ditulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H