Burung burung gagak hitam yang putus asa terhempas jua oleh panah yang melesat bagai petir. Gemuruhnya menghidupkan lembah lembah.
Kota kota terbangun dari mimpi yang bodoh. Hujan asam fosfor putih bukanlah kecerdikan, hanya kelemahan yang dipertontonkan dengan pongah.
Sejarah telah banyak mencatat lembaran lembaran para pembangkang, mereka bahkan percaya dapat bergulat dengan tuhan.
Betapa sayang, bahwa mereka hidup dalam keputusasaan dan dalam kutukan orang orang yang mengutuk. Mereka bangga pada bayang bayang dan menyangka hanya hancur oleh waktu tanpa pengadilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H