Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gagak Hitam di Gurun Pasir

16 November 2023   10:13 Diperbarui: 16 November 2023   10:16 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Burung burung gagak hitam yang putus asa terhempas jua oleh panah yang melesat bagai petir. Gemuruhnya menghidupkan lembah lembah.

Kota kota terbangun dari mimpi yang bodoh. Hujan asam fosfor putih bukanlah kecerdikan, hanya kelemahan yang dipertontonkan dengan pongah.

Sejarah telah banyak mencatat lembaran lembaran para pembangkang, mereka bahkan percaya dapat bergulat dengan tuhan.

Betapa sayang, bahwa mereka hidup dalam keputusasaan dan dalam kutukan orang orang yang mengutuk. Mereka bangga pada bayang bayang dan menyangka hanya hancur oleh waktu tanpa pengadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun