Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berjalan Sendiri

31 Agustus 2023   22:33 Diperbarui: 31 Agustus 2023   22:56 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sampai di sini berjalan sendiri dengan untaian kata yang melompat dari jari. Berbuah dari tangkai pikiran dan pengalaman. Hinggap di dahan dahan peritiwa besar dan kecil.

Entah apa bagimu, puisi ini bahkan bisa menjadi serangkaian meditasi, mediasi jiwa dan pengontrol sistem nilai.

Tapi ia menawarkan sepi. Sepenuhnya sendiri. Berjalan di tepi atau di dalam arus. Engkau mesti menggenggam wacana sendiri. Titik yang otentik untuk membaca tanda dan metafor.

Baca juga: Belajar Berjalan

Sampai di sini. Berjalan sendiri. Wacana dan alternatif akan membentuk ruangnya sendiri. Membangun ikatan waktu, sejarah dan gairah hidup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun