Entah berapa baris tentang hujan yang telah kuhimpun jadi tautan kenangan. Jarak antara kerinduan dan akhir perjalanan.Â
Pagi dan senja hanya interval. Gairah hujan pernah singgah di kehidupan awal. Hujan meredam denyut bumi dan membawa tenteram dalam siklus musim.
Bagi si pencari. Semua baris hujan dan perjalanannya hanyalah tasbih. Suatu pujian dan ketundukan. Begitupun perjalanan sang diri ini...
Baca juga: Sintesa
Baca juga: Kisah Kopi Miring dari Aceh
Baca juga: Hujan Hujan Kecil
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!