Kereta cepat berlari membawa rinduku. Seakan menabrak waktu dan semua kenangan. Ada batas mimpi dan keraguan. Kecepatan picoodetik seperti lompatan dalam pikiran diantara gelombang yang rumit.Â
Aku melihat semua berlari di luar jendela. Kabur dan datar. Dada ini bergetar ke arah kaki langit sebelum menembus lorong yang tebal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H