=====
(Coba kita temu-kenali resep Malna) Lirisme telah jadi atap. Ia dianggap kuat melawan lapuk dan rayap. Sebagaimana gelombang hidup yang melebar. Bahasa, diksi dan metafor menjalar ke ranah di luar yang selazimnya dijangkau. Peperangan. Kapitalisme. Industri iklan dan percepatan informasi telah memangkas semua kemungkinan untuk menjadi instan.
Dan kadang jadi lupa berfikir utuk memutuskan dengan tepat. Kita membahasakan utang dengan beragam sebutan, sedang bebannya tetap menjerumuskan. Menjadi suatu pengkerdilan diri (bangsa) dan penjajahan industri.
Kita memilih untuk suatu tatakelola bersama dalam tujuan namun kita menerima satu otokrasi baru dalam kalimat pemerintahan (ada kata perintah di situ yang seharusnya melayani kepengurusan rakyat). Itulah contoh penyimpangan bahasa dengan terminologinya saat itu.
Begitupun puisi yang merasa kuat dengan bahasa. Walau puisi sejati tidak semata bahasa. Puisi adalah juga peristiwa dialektika batin yang terus menerus dengan peristiwa di luarnya. Suatu tingkat penerimaan dan pemaknaan.
Jadi, acuan lirisme dan sintaksis puisi serta komponen bangunannya bisa bermetaforma dalam wujud lain dalam pemaknaan  baru atau sekadar memberi alternatif makna dan kemungkinannya.
Hingga dengannya mungkin, puisi membentuk sakralitas lain dengan idiom baru dari wilayah halaman yang berbeda pada kamus bahasa yang sama.
Ada kulkas. Rempah rempah di dapur. Ayah memancing. Mesin cuci. Mesin uap. Pembersih wajah. Pengharum ruangan. Hamparan sawah yang ditumbuhi kafe kafe di malam hari.
Agaknya menjadi tak biasa. Namun akan membiasa pada atap.bahasa yang lain dan pada ruang-waktu yang lain pula. Menjadi ruang pemaknaan yang juga baru.
Seperti membuka kamus dari halaman yang berbeda dan kita memasang kata dan menautkan maknanya dengan rupa dan peristiwa yang beragam. Itu saja. Salam !
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI