Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Suatu Analisa dari Catatan Tubuh

26 Juni 2023   10:17 Diperbarui: 26 Juni 2023   10:55 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tubuhnya telah membentuk sungai sungai yang terus melebar, meliuk memecah ke muara waktu dan dan menjadi sunyi. Pecahan pecahan hujan pernah dan selalu menimpa tubuh itu. Dalam pengharapan dan penerimaan. ke arena persaingan, penindasan atau kongsi kongsi dari ongkos sosial.

Semua bayang dan mimpi diserap dalam hasrat tubuh. Makna pun mengendap. Terselip di guraran waktu pada tepian tubuh. Tempat berpangkal semua gairah. Suatu pengalaman bagi jiwa. Suatu yang kita sebut dengan kebudayaan (peradaban tepatnya).

Menggambarmya (kita menggambar peristiwa tubuh itu) dengan mekanisme yang rumit dalam kecepatan nanocahaya di antara lipatan tak terhingga.. menjadi suatu pertanggung jawaban dalam rekaman rekaman pada dimensi lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Tubuh Puisi

Baca juga: Surat Tubuh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun