Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kenduri Semesta

21 Juni 2023   01:12 Diperbarui: 21 Juni 2023   09:44 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenduri apa yang paling murni dan syahdu? Ialah kenduri dengan hidangan harmoni dan keikhlasan. 

Yang jauh merapat. yang dekat mendekap. Yang dekap menyatu dalam serpihan rindu dalam lingkaran cahaya. 

Duduk di sini menautkan kesadaran dari ribuan titik perbedaan untuk menjangkau kebenaran. menakar alur sunnah logaritma dalam tiap peristiwa.

Baca juga: Kisah Cinta

Butir butir kebaikan ditabur. Keindahan disemai. Kesucian diri lebur dalam salam dan kerendahan hati. Ialah dialektika diri yang terus menenrus menuju titik basmalah.

Setiap hari kita kenduri. Belajar kenduri dalam hidangan Rahman Rahim. 

Duduk sejenak bersimpuh sujud di titik orbit semesta. Yang tersisa hanya tasbih dan rindu saja.

Baca juga: Kenduri Tanah

===

Dedikasi Hidangan Kenduri Cinta Mbah Nun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Kenduri 17an

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun