Pada sepi yang lain ada puisi yang beriris dengan barisan hujan kemarin. Mengiris ngiris kenangan dan harapan harapan.
Kata orang, ini suatu kegilaan dan keasingan. Sunyi yang hitam. Kota kota berlari bersama gambar gambar. Saling kejar dalam tautan gelombang.
Namun, inilah pula jalan perenungan yang paling personal, mencapai kewarasan dan otentitas, untuk mencerna realitas dalam dan luar kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H