Tanah tanah tak ditumbuhi hujan. Kota diselimut asap. Aku menerima surat kecil dari Lahore. Gadis kecil, beberapa gadis kecil yang berkerudung, duduk beramai membuka lembaran, Â mengaji dasar Alquran, di sebuah masjid tanpa menara.tanpa kubah.Â
Tetiba aku merasa kering dan lapar. Getir dan dahaga. Oh parodi perdamaian abadi dan hak hak sipil. Apakah engkau percaya pada takhayul tanah kutukan?
Bebeapa orang menyeberang jalan. Tergesa gesa ke sebuah apartemen. Menyiapkan surat surat wasiat untuk sahabat sahabat di seberang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H