Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kota yang Bisu

17 Juni 2023   21:14 Diperbarui: 17 Juni 2023   21:26 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kota ini tak bercerita tentangmu. Seluruh kota telah dikunci dengan air mata civil society. Tata letak kotak ini adalah hamparan industri tubuh. Wajah. Alis mata. Penghilang jerawat.Pemutih kulit. Pewangi ruangan. Pembersih toilet. 

Bulan dan matahari berganti peran. Butir butir hujan menimpa jalanan yang macet. Orang orang lupa tidur. Atau mereka tidur dengan lelah dada yang gemuruh. Mereka tak lagi cerita di kawat kawat telepon. 

Tak ada lagi cerita tentangmu. Ada penjelahan baru di ruang bisu. Menara menara dibangun menautkan attaraksi saraf saraf di otak. Sinyal sinyalnya mungkin akan meledak tiba tiba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Kota yang Runtuh

Baca juga: Pagi yang Bisu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun