Setitik pasir takkan menjadi mutiara. Setiap sisi galaksi telah dipenuhi cahaya namanya. Sang diri hanya setik pasir yang kasar dan rendah tak bernilai.
Pasir pasir di cakrawala semesta. Hanya namanya yang besemayam di sana. Sebab ianya sayyidul anam. Penghulu segala ciptaan.
Setitik pasir terhempas. Takut dan takjub atau hilang dan lebur: tenggelam dalam kualitas mahacahaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H