Pagi bertunas di pucuk pucuk kota. Kesibukan akan merenggut semuanya. Kota kota yang lebar telah mempersempit orang orang di dalamnya.
Dinding dinding beton semakin tinggi dan asap asap pabrik menyempitkan dada. Dan generasi alpha meraba raba permainan maya. Di mana mereka akan menaikkan layang layang?
Kita telah berlayar di antara digit digit. Eksistensi kita mulai terpecah oleh segmentasi pasar dan gaya hidup. Kita semakin terspesialisasi dan mungkin kosong!, menyempit dan individual.Â
Bisakah kita menjadi individualis? Kita selalu menjalin koneksi, interkoneksi dan saling menautkan, dengan gestur dan putusan yang rumit.Â
Baca juga: Abad yang Tidur:https://www.kompasiana.com/taufiqsentana9808/624e3efdbb44866fd442eea2/abad-yang-tidur
Dan kita disebut masyarakat karena_interaksi dinamis  yang salng mengikat dan  saling berserikat untuk tujuan bersama yang bermartabat_. Catatlah sahabat!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI