Wajahnya rindu yang selalu perawan. Matanya seperti hujan di pegunungan.Â
Memelukmya adalah meredam dendam kehidupan.Â
Kapanpun engkau pulang, ia tetap menganggapmu sebagai pemenang.Â
Baca juga: Wajah Ibu
Doa sang ibu selalu memberimu nafas baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Telepon dari Ibu
Baca juga: Ibu Kota
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!