Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kembali ke Filsafat

3 Juni 2023   09:45 Diperbarui: 3 Juni 2023   09:53 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di manakah kota sejarah yang menyimpan kenangan? Pikiran pikiran menjadi jembatan. Pertanyaan pertanyaan  mungkin jadi hutan dan semak belukar akan mudah terbakar. Mungkin saja akal menjadi sakit.

Sekolah sekolah dibuka dengan pertanyaan tertutup. Kota kota mengungkap kebenaran materialistik. Dan orang orang mulai meragukan. Katamu, disorientasi. Proyeksi nihilisme modern. Manusia pasca industri. Homodigital.

Pikiran pikiran yang mungkin menjadi tuhan. Bertubuh pada perjalanan dirinya sendiri. Aku tahu alkindi dan ibnu sina atau si guru kedua al farabi yang membuka cahaya pada eropa, bahkan sebelum descartes lahir.

Oh....di manakah kota sejarah yang menyimpan kenangan? Pikiran pikiran  menjadi buku dan kehidupan baru yang menenteramkan, tanpa pergumulan dan persaingan.

Dan akal hanyalah lahan olahan dengan kesadaran atau pengalaman untuk menemukan hakikat kebenaran yang Satu. Seperti mencari satu tirik pada gedung pencakar langit.  engkau tentu membutuhkan buku panduan dan bukan semata pertimbangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun