Aku melihat ombak di langit langit. Gemuruh pada paruh waktu. Bingkai fajar terdampar pada keping keping senja. Terukir pertemuan baru di antara titik pengharapan dan ketakutan.
Kota menjalar dan peristiwa peristiwa di dalamnya semakin subur. Misi misi para kreator bergerak gerak di arus kepala. Asap asap industri dan lubang lubang tambang  terus melebar.
Dan jantung berdebar. Kaki kaki meja bergetar dan telah rapuh. Cakrawala melepuh menyimpan rona peradaban tubuh. Sepi dan lusuh. Apakah kita masih bermimpi tentang kota?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H