Malam dan hujan berjalan sembuyi. Bintang bintang telah pergi sejak senja di atas ufuk.Â
Waktu telah membujur membentuk gumpalan rindu. Dalam adonan warna dan gairah rupa rupa sepi.Â
Beberapa tanya bertengger dengan rahasia yang mematuk matuk isi kepala: untuk apa rindu, untuk apa jumpa, untuk apa di sini? Katanya....
Malam hanyalah sebaris ayat, sebagaimana siang. Keduanya hanya takaran perjalanan. Di seberang benua sana, ana malam yang sekejap. Atau ada siang yang panjang.
Atau bila Dia Berkehendak...Dia menjadikan malam sepanjang zaman hingga kiamat tiba. Dan Betapa Perkasa ia dengan Qudrah dan IradahNya.
Lalu malam bisu menarikmu, mengajak lambungmu menjauh dari kasur empuk. Dan itu sering terabaikan. Sedang siang begitu sibuk dan semarawut.
Oh..malam hanya sebuah jemputan.atau kesiagaan. Kita memilah malam. Menyisir bintang bintang kecil. Atau memanaskan anak pikiran menjadi kesadaran baru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI