Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Hikmah: Mata Jiwa

4 April 2023   23:57 Diperbarui: 5 April 2023   00:10 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seseorang datang bertanya tentang mata jiwa. Maka jawabnya ialah kesadaran. Bukan semata kesadaran sebagai individu ala Barat. Namun kesadaran yang lebih intim. Kesadaran yang mendatangkan keinsyafan.

Gelombang kesadaran terkait dalam dada (shadrun). Ia adalah pertalian antara akal, hati, nafsu dan ruh.

Akal untuk memahami yang materiil. Sedang hati untuk menghayati yang spirtuil. 

Akal dan hati bagai lapisan cermin. Ada lapisan luar,itulah akal. Ada lapisan terdalam itulah hati. Keduanya satu wadah dengan cara kerja yang berbeda.

Kesadaran menjadi jembatan bagi keduanya. Ia datang lewat pendengaran dan penglihatan serta pengalaman. 

Setiap pengalaman, idealnya mencapai penyadaran. Kesadaran puncaknya ialah tentang hakikat keberadaan diri dan fungsi semesta. Itulah sebabnya wahyu pertama Alquran berupa perintah untuk membaca, iqra' sebagai penyingkap mata jiwa, suatu penyadaran!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun